Kebijakan pemerintah melakukan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tentu mengundang pro dan kontra. Salah satunya kembali dibukanya jalur transportasi massal seperti bandara hingga sektor bisnis seperti toko-toko, salon dan pusat perbelanjaan secara bertahap Juni mendatang.
Menanggapi hal tersebut Ketua Komite Tetap Franchise, Lisensi & Kemitraan KADIN Indonesia, Levita Supit SH, MH mengatakan bahwa setiap kebijakan pemerintah tentu sudah mempunyai data dan alasan setiap mengeluarkan kebijakan.
“Tentunya pemerintah mengupayakan supaya bisnis dapat segera berjalan kembali, sehingga PHK tidak semakin banyak dan yang dirumahkan pun tidak semakin bertambah,” tuturnya pada berempat.com.
Lebih lanjut Levita mengatakan sejak pandemi Covid-19 semua bisnis menjadi melambat bahkan sampai ada yang harus menutup usahanya.
“Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tersebut diikuti dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan untuk menghindari hal-hal yang dapat mengakibatkan orang terinfeksi Covid-19,” ujarnya.
“Semua negara mengalaminya dan pemerintah masing-masing negara punya strategi dalam mengatasinya dan memulihkan perekomian negara,” tambah Levita.
Levita menegaskan tentu ada dampak positif denagn kebijakan pemerintah membuka kembali jalur transportasi. Hal ini tak lepas agar roda ekonomi mulai berputar. Dengan bisnis bisa berjalan kembali dan tenaga kerja bisa berfungsi kembali.
“Walaupun traffic dan daya beli masyarakat tidak seperti pada saat sebelum pandemi, karena butuh waktu untuk mengembalikan perekonomian. Tapi ini jauh lebih baik. Seperti di China kelihatannya lambat sekali recovery di sektor ritel-nya,” katanya.
Dipenghujung pembincangan, Levita mengatakan jika meski pemerintah telah melakukan relaksasi PSBB namun alangkah baiknya masyarakat tetap melakukan phisical distancing dan masyarakat harus disiplin menjaga kebersihan dan kesehatan masaing-masaing agar gelombang kedua Covid 19 tidak akan terjadi.
