Berbekal pengalaman kerja di salah satu perusahaan tekstil di Bandung, Anne memberanikan diri menjalankan bisnis pernak-pernik rumah. Meski telah 8 tahun bekerja wanita yang akrab di sapa Anne ini kemudian memutuskan untuk memiliki usaha sendiri.
Tak mau membuang waktu, setelah resign dari pekerjaannya Anne pun mulai mencoba membuat produk pernak-pernik rumah dengan menggelontorkan modal dari tabungan pribadinya sekitar Rp 300 juta.
Uang tersebut dipakai untuk membeli 12 unit mesin jahit, bahan baku dan beberapa peralatan pendukung lain seperti jarum, benang dan bahan pola. Workshop usahanya berdiri di lahan pribadinya seluas 1.000 m2 di kawasan Arcamanik Bandung, Jawa Barat.
Bukan tanpa alasan Anne memilih usaha pernak-pernik rumah. Menurutnya, selain ia telah memiliki modal pengalaman yang mumpuni di bidang tekstil, usaha pernak-pernik rumah ini juga memiliki jumlah konsumen yang tinggi namun produsennya masih sedikit. Dari situlah ia berkeyakinan usaha yang dibangun ini sangat berprospek untuk digeluti.
Keahlian Anne dalam membuat dan mendesain berbagai macam produk didapat saat ia mendalami ilmu dibangku perguruan tinggi. Semasa kuliah Anne mempelajari ilmu tekstil di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (ST3) Bandung, Jawa Barat. Dengan background pendidikannya itu maka Anne pun tak terlalu awam dalam hal mendesain produk.
Anne kemudian memberi nama produknya dengan brand Acrilix Mats. Brand Acrilix Mats dipilih Anne lantaran simple, mudah diingat konsumen dan sesuai dengan bahan baku produk karena selama ini banyak konsumen yang menduga bahwa produk Anne menggunakan bahan wol.
Prospek dan Persaingan. Menurut wanita kelahiran Bandung 41 tahun lalu itu, prospek usaha di bidang pernak-pernik rumah khususnya karpet karakter sangat terbuka lebar seiring tumbuhnya bisnis properti di kota besar.
“Prospek usaha bisnis ini tergolong cerah itu bisa dilihat dari pesatnya pembangunan properti di kota besar yang secara tak langsung membutuhkan beragam pernak-pernik rumah. Nilai order tiap bulannya pun meningkat. Jadi bisa dibilang selama ini saya jarang membuat barang untuk stok karena tingginya order yang masuk,” tutur istri dari Eko Dani S ini.
Persaingan usaha dinilai Anne tidak begitu sengit. Sepanjang Anne mengikuti pameran di dalam maupun luar negeri, ia belum pernah melihat satu pun pelaku usaha yang menawarkan produk serupa dengannya, sehingga Anne pun masih leluasa untuk melebarkan sayap usaha.
Berbicara tren produk, saat ini menurut Anne tren karpet karakter dengan desain dan corak yang rumit seperti logo sepak bola sangat tinggi peminat. Tren tersebut diakui Anne muncul dari awal tahun ini dan bisa bertahan hingga satu tahun ke depan.
Beragam Varian Produk. Menilik saat awal usaha, saat itu Anne memproduksi sajadah dengan model polos saja. Namun seiring semakin banyaknya konsumen yang mengorder desain customized akhirnya Anne pun mampu mengembangkan varian produk. Berkat masukan desain dan model dari konsumen, satu demi satu Anne membuat produk baru yang hingga kini jika ditotal sudah mencapai ratusan desain.
Produk yang dibuat antara lain alas sujud ukuran 20x30cm, mini karpet model piano dan bendera ukuran 80x130cm, karpet karakter Hello Kity ukuran 80x120cm, sajadah anak karakter dari berbagai macam tokoh kartun seperti Angry Bird ukuran 62x120cm, keset ukuran 45x65cm, karpet untuk kloset berbagai warna, karpet karakter model jaring spideman, karpet karakter logo sepakbola dan masih banyak lagi dengan aneka ragam warna yang menyala.
Dari semua jenis karpet karakter produksi Anne yang paling laris ialah karpet dengan model atau logo bendera Inggris, piano dan logo sepak bola. Menurutnya model tersebut laris karena desain sangat mencerminkan anak muda yang sporty.
Anne membedakan produknya menjadi dua kategori, perbedaan terdapat pada tinggi bulu pada karpet yaitu 1cm dan 2 cm. Produknya mulai dari yang termurah Rp 40 ribu berupa alas sujud hingga yang paling mahal Rp 7 juta berupa karpet ukuran besar.
Harga yang dipatok Anne dirasa cukup terjangkau di pasaran karena kualitas dan desain produk yang kreatif. Dalam menentukan harga jual, Anne melihat dari kesulitan desain dan banyaknya bahan baku yang digunakan karena bahan baku merupakan aspek terpenting yang mempengaruhi harga produk.
Dalam membuat satu desain baru Anne mengaku tak bisa menentukan tiap berapa minggu atau berapa bulan sekali. “Saya membuat produk dengan desain baru tidak bisa menentukan kapan waktunya, karena tergantung dengan mood dan masukan dari konsumen saya, tetapi saya kerap melihat desain-desain karpet hasil hunting di mall lalu saya aplikasikan pada produk saya,” jelas ibu 2 orang anak ini.
Keistimewaan Produk. Kelebihan produk Acrilix Mats buatan Anne terdapat pada kualitas bahan baku yang digunakan, kerapihan dan desain produk yang berbeda dari yang lain. Desain merupakan salah satu poin terpenting agar produk tetap diburu konsumen.
Kelebihan lain terdapat pada cara konsumen mengorder, karena Anne tak menerapkan minimum order bagi konsumen yang ingin memesan secara customized, berapa pun jumlah yang diorder akan diterima. Begitu juga jika order datang dari hotel maupun mall, Anne bersama karyawannya akan mendatangi pihak konsumen untuk mengukur langsung banyaknya karpet yang dibutuhkan. Cara tersebut cukup jitu untuk terus merangkul konsumen.
Bahan Baku. Semua produk Acrilix Mats dibuat menggunakan bahan baku benang akrilik yang memiliki tekstur lembut, halus, banyak varian warna dan mudah dibentuk. Agar mempercantik desain, saat ini Anne juga memadukan benang akrilik dari berbagai warna hingga menyerupai warna rainbow yang kini ramai diminati konsumen.
Bahan untuk alas atau dasar karpet Anne menggunakan bahan kain kanvas. Sebulan sekali setidaknya Anne menggelontorkan uang hingga puluhan juta untuk membeli minimal 200-500 kg benang akrilik. Jika permintaan sedang tinggi, Anne mengeluarkan uang lebih banyak karena harus belanja hingga 1.000 kg benang akrilik. Semua bahan baku tersebut diperoleh dari produsen benang akrilik di daerah Rancaekek Bandung, Jawa Barat.
Pemasaran. Saat awal usaha Anne memasarkan produk langsung kepada konsumen dari mulut ke mulut Anne. Ia pun mulai banyak mendapatkan konsumen dengan permintaan desain yang beragam.
Selain konsumen perorangan, Anne juga kebanjiran order dari kalangan hotel di Bandung dan Metro Mall Pondok Indah Jakarta Selatan untuk minta dibuatkan karpet, oleh karena itu ia kerap kewalahan dalam memenuhi permintaan konsumen. Kini Anne sudah memiliki pelanggan setia dari toko baju yang berlokasi di Bandung yang rutin memesan 200 pcs sajadah karakter per minggu.
Anne melakukan ekspansi pasar dengan membuka toko khusus di Mall Point Square Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Selain itu kini Anne juga titip jual produk di dua toko perlengkapan muslim di daerah Bandung dengan sistem konsinyasi dengan fee untuk pihak penjual sebesar 30%.
Agar lebih menggencarkan promosi, Anne juga merambah pemasaran online dengan membuka website khusus Acrilix Mats agar konsumen yang berdomisili di luar kota Bandung dapat mengikuti perkembangan produknya dengan leluasa.
Berkat keunikan produk yang dihadirkan, Anne juga kerap diundang oleh berbagai lembaga seperti Telkom dan Kementrian Perdagangan untuk mengikuti pameran yang diselenggarakan di dalam dan luar negeri seperti pameran Inacraft di Jakarta, pasar malam Indonesia di Den Haag Belanda, The 13th OIC Saharja Dubai UEA dan Interior Lifestyle di Tokyo Jepang.
Dari pameran di luar negeri tersebut, Anne pun akhirnya kebanjiran order dari Dubai dan Jepang setelah ia pulang dari mengikuti pameran. Produk yang diminati pihak konsumen luar negeri ialah karpet karakter piano dan karpet untuk kloset toilet karena memiliki warna cerah. “Sekali waktu saya pernah ekspor ke Dubai sebanyak 300 pcs dan Jepang sebanyak 30 pcs, saya kirim ke agen mereka yang ada di Jakarta sehingga saya tak perlu mengurus izin ekspor impor produk,” jelas Anne.
Segmentasi pasar produk buatan Anne ini menyasar kalangan menengah atas, melihat harga yang ditawarkan cukup tinggi. Sistem pembayaran yang diterapkan dengan DP sebesar 50% untuk order minimal sebanyak 100 pcs dan dapat dilunasi setelah barang diterima, dan pembayaran secara cash jika order partai kecil. Anne juga memberikan diskon sebesar 10% bagi pembelian minimal 5 pcs dan diskon 20% jika pembelian senilai Rp 3 juta.
Jika pembeli dari luar kota Bandung, Anne membebankan ongkos kirim tergantung kesepakatan. Kini Anne mampu mengantongi omset minimal Rp 100 juta dengan keuntungan bersih 40% per bulan.