Bicara mengenai selai, mungkin sebagian besar masyarakat akan berfikiran kepada produk selai yang dibuat dari berbagai macam buah seperti nanas, strawberry, durian dan lain sebagainya. Namun saat ini produk selai semakin berkembang dengan adanya produk selai sayur organik yang tentunya memiliki manfaat kesehatan yang besar.
Bila dibandingkan dengan selai buah, selai sayur organik ini bisa dibilang produk baru dan belum banyak pelaku usaha lain yang memproduksinya. Dan hal tersebut yang mendorong Saya untuk memproduksinya karena pasarnya yang luas dan minim pesaing.
Modal yang dibutuhkan untuk membuat produk selai sayur organik ini, tidaklah besar. Karena peralatan dan bahan baku yang digunakan tidak mahal. Kisaran modal yang dibutuhkan sekitar Rp 1 juta yang digunakan untuk membeli peralatan memasak sebagai peralatan utama dan juga bahan baku.
Selai Sayur Organik. Sesuai dengan namanya, selai sayur organik dibuat dengan menggunakan bahan baku berbagai sayuran organik seperti wortel, brokoli, dan lobak. Sayur organik adalah sayur yang ditanam tidak menggunakan pupuk kimia seperti pupuk urea, pestisida dan sebagainya. Karena itu sayuran ini lebih sehat dari sayuran lainnya serta lebih segar dengan kandungan vitamin A dan AGB (Anemia, Gizi, Besi) yang lebih besar sehingga berguna bagi organ tubuh.
Saat ini, selai sayur organik baru mempemiliki tiga varian yaitu Wortel, Brokoli, dan lobak yang dikemas dengan packing botol kaca dengan berat 200 gram. Semua varian rasa ditawarkan dengan harga Rp 45 ribu per pcs. Dari ketiga varian rasa tersebut, selai sayuran organik yang paling disukai masyarakat ialah selai Wortel. Bicara mengenai rasa, selai sayur ini memiliki kelezatan yang tidak kalah dengan selai buah sehingga sangat cocok di santap dengan roti.
Bahan Baku. Proses pengolahan selai sayuran organik ini sama dengan membuat selai lainnya. Seperti misalnya dalam membuat selai wortel. Bahan baku dan peralatan yang digunakan dalam membuat selai sayur ini mudah didapatkan dan juga harganya murah. Bahan baku utama antara lain wortel organik yang bisa di beli di beberapa toko sayuran organik atau juga di swalayan serta bahan pendamping seperti gula, natrium benzoate, Citrus Acid, dan sebagainya yang bisa dibeli di toko bahan baku kue seperti di toko Titan, Jl. RS Fatmawati No 22A, Cilandak Barat, Jakarta Selatan.
Untuk membuat satu botol selai wortel 200 gram, bahan baku yang dipersiapkan seperti 1 kg wortel, 1 kg gula pasir, 0,05 gram natrium benzoat, citrus acid 0,1 gram dan bahan penyedap lainnya. Untuk peralatannya sendiri seperti sendok/garpu, pengaduk, blender, panci atau baskom, kompor dan kemasan botol 200 gram.
Cara Pembuatan Setelah bahan baku dan peralatan siap, langkah berikutnya ialah memotong-motong wortel yang sebelumnya telah di cuci bersih lalu di masukkan ke dalam blender. Setelah halus kemudian di tuangkan ke dalam wadah seperti rantang atau panci.
Langkah berikutnya ialah membuat larutan gula pasir dengan cara merebus 1 kg gula pasir dengan air secukupnya sambil diaduk secara berlahan. Setelah larutan gula masak, masukkan wortel yang telah di blender tadi ke dalam larutan gula sambil diaduk-aduk. Selama proses pengadukan tambahkan natrium benzoat dan citrus acid. Setelah adonan selai wortel mengental diamkan hingga adonan dingin dan setelah itu masukkan kedalam botol yang telah di persiapkan, tutup botol rapat-rapat dan selai wortel pun siap di santap.
Pemasaran. Karena produk ini masih merupakan produk baru dan belum banyak di ketahui masyarakat, maka dalam memasarkannya dibutuhkan pemasaran yang gencar. Ada beberapa cara pemasaran yang bisa dilakukan, seperti menyebar brosur baik itu di jalan, kampus, daerah perkantoran atau mal-mal ternama. Dalam brosur tersebut dilengkapi dengan daftar varian selai serta harga yang ditawarkan dan juga jangan lupa kontak dari pelaku usaha.
Selain itu untuk memperluas pemasaran, pelaku usaha bisa menggunakan media internet dengan membuat website dan mempromosikan dijejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Serta memasukan atau bekerja sama dengan toko roti terdekat melalui sistem konsinyasi. Bila mempunyai modal yang cukup, pelaku usaha bisa mengikuti pameran yang kerap diadakan di berbagai tempat seperti misalnya di kampus atau pameran di tempat lainnya.
Sistem kerjasama dengan membuka kesempatan reseller maupun agen juga bisa diterapkan dalam usaha ini. Syarat yang di tetapkan pun harus yang mudah dan juga keuntungan yang diperoleh mitra sebisa mungkin menggiurkan. Seperti misalnya dengan