Di Indonesia dampak pemanasan global sangat terasa, dengan perubahan cuaca yang tak menentu. Hal ini dapat dilihat dari curah hujan yang cukup tinggi pada musim kemarau dan sebaliknya. Tentunya hal itu menimbulkan rasa ketidaknyamanan bagi sebagian masyarakat yang melakukan aktivitasnya di luar ruangan, khususnya bagi bikers (pengendara motor) yang sedang meluncur dengan sepeda motornya.
Guna menembus guyuran hujan, bikers kerap menggunakan jas hujan, tetapi sayangnya tidak ada jas hujan yang bisa melindungi sepatu. Tak jarang para bikers melepas sepatunya untuk disimpan ke dalam tas atau bagasi motor agar tidak basah atau terkena cipratan air yang menggenang di jalanan dan berkendara tanpa mengenakan alas kaki alias nyeker. Pada musim hujan seperti akhir-akhir ini biasanya bikers juga melindungi sepatunya dengan cara membungkusnya dengan menggunakan kantung plastik.
Tetapi kedua cara di atas bukanlah solusi yang tepat dan benar karena bisa sangat berisiko dan berbahaya bagi keselamatan bikers yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Atas latar belakang tersebut, banyak pelaku usaha yang kini mengembangkan sarung sepatu anti air yang fungsinya tidak berbeda dengan jas hujan, hanya saja dipergunakan sebagai pembungkus sepatu yang aman dan kuat agar ketika pengendara melintas dalam keadaan hujan bisa tetap mengenakan sepatunya tanpa takut basah atau kotor terkena cipratan air.
Membuat sarung sepatu anti air bisa menjadi salah satu peluang berwirausaha yang dapat mendatangkan keuntungan meskipun musim hujan telah berlalu. Karena selain digunakan oleh bikers sarung sepatu anti air bisa juga digunakan para pencinta outbound (bertualang) untuk melindungi sepatunya dari tanah yang becek. Merujuk dari hal tersebut, maka usaha ini masih memiliki prospek yang bagus seiring dengan pertumbuhan pengendara sepeda motor yang semakin meningkat dan cuaca yang berubah-ubah.
Bahan dan Peralatan. Mengenai modal, usaha pembuatan sarung sepatu anti air bisa dilakukan dengan skala rumah tangga, yang tidak membutuhkan modal besar, hanya bekisar Rp 5 juta. Namun sebelum membuat sarung sepatu anti air, ada baiknya mempersiapkan bahan baku dan peralatan produksi yang diperlukan seperti bahan 420 (polystrerin kelas C/D) yang memiliki kontur tebal dan biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jas hujan, alas sepatu yang terbuat dari bahan spoon dengan ketebalan 5 mm, tali sepatu/pita helm dengan lebar 3,5 cm, resleting ukuran kecil, velcro, selorok (kunci helm) ukuran 3 cm, kain kassa/jaring yang nantinya dibentuk sebagai packing. Semua bahan baku ini bisa dibeli di toko perlengkapan konveksi di komplek pertokoan depan Pasar Tanah Abang Blok F, Jakarta Pusat. Sedangkan peralatan yang perlu dipersiapkan adalah gunting, mesin jahit, pensil, dan penghapus.
Tahap Pembuatan. Bila semua sudah tersedia maka proses produksi sarung sepatu pun dapat dilakukan. Langkah pertama ialah membuat desain sarung sepatu secara keseluruhan yang dilanjutkan dengan pembuatan pola sarung sepatu di kertas karton dan gunting kertas karton sesuai garis pola yang sudah ditentukan. Desain sarung sepatu ini biasanya bentuknya mirip sepatu booth dengan ukuran sepatu nomor 44 dengan tinggi 35 cm (ukuran orang dewasa). Guna mengikuti selera pasar sebaiknya warna bahan pada sarung sepatu dibuat lebih dari satu warna. Namun dari sekian banyak warna yang ada paling diminati konsumen ialah warna hitam dan biru dongker, sementara warna lain seperti kuning, merah, orenge, dan biru muda sebagai pelangkap saja karena tak jarang banyak juga konsumen yang menanyakan warna tersebut.
Langkah kedua, letakkan kertas karton/pola yang sudah jadi di atas bahan polystrerin, kemudian garisi bahan tersebut mengikuti bentuk pola dan potong bahan polystrerin menggunakan gunting bahan secara berlahan dan hati-hati mengikuti garis pola. Ketiga, buat pola untuk alas sarung sepatu di atas kertas karton kemudian potong dan letakkan kertas pola yang sudah jadi di atas bahan spoon (yang biasa digunakan untuk membuat sandal). Cetak bentuk alas sarung sepatu tersebut dengan pensil/pulpen mengkuti garis pola lalu potong menggunakan pisau cutter (proses pemotongan bisa menggunakan mesin potong yang dapat dibuat di bengkel-bengkel las).
Langkah keempat, gabungkan bahan polystrerin yang sudah dibentuk dengan alas sepatu lalu jahit dengan mesin jahit. Selanjutnya, jahit resleting pada bagian belakang sarung sepatu dan pasangkan velcro yang nantinya untuk menutupi resleting. Langkah kelima, pasang pita/tali sepatu di bagian tengah/punggung sarung serta bagian ujung atas sarung sepatu agar sarung sepatu merekat kuat ketika digunakan. Terakhir kemas sarung sepatu ke dalam tas jaring/kassa, sarung sepatu pun siap dipasarkan.
Pemasaran. Banyak cara untuk memasarkan sarung sepatu anti air ini. Sebagai langkah awal bisa dengan cara turun langsung menawarkan produk kita di pinggir jalan yang strategis seperti di depan Cilandak Town Square, kantor Trakindo – Jakarta Selatan, Departemen Pertanian Cilandak, dan di depan masjid-masjid setelah para jamaahnya selesai menunaikan ibadah solat Jumat atau pusat-pusat perbelanjaan. Pemasaran di tempat tersebut sebaiknya melakukan demo tentang cara pemakaian dan menerangkan kegunaan sarung sepatu anti air ini.
Cara lain yang lebih halus ialah melakukan konsinyasi atau sistem titip jual di toko akseori motor. Melakukan kosinyasi sudah tentu harus ada perjanjian hitam di atas putih dengan pihak toko. Gunanya tentu saja untuk menghindari kecurangan atau hal-hal lain yang tidak diinginkan, sekaligus memudahkan produsen untuk mengambil uang dari hasil penjualan produk ini. Bila kesepakatan sudah terjalin maka langkah berikutnya strategi pemajangan produk. Sebaiknya untuk memajang sarung sepatu letaknya dekat dengan jas hujan atau digantung di bawah jas hujan.
Saat dipajang sebaiknya bagian dalam sarung sepatu diisi dengan kertas koran atau dengan bahan sejenisnya, tujuannya agar sarung ini berbentuk seperti sepatu sehingga konsumen dapat mengetahui keberadaannya dan kegunaannya. Jurus lain dalam pemasaran yakni membuka keagenan atau Reseller dengan minimal pembelian satu kodi. Namun untuk menyerap Agen atau Reseller lebih banyak lagi berilah diskon minimal 5% dari harga yang ditetapkan dengan jumlah pembelian tertentu misalnya saja pembelian sebanyak 5 kodi. Harga jual biasanya berada di kisaran Rp 22,500 per pasang.
Guna mendukung pemasaran, tentunya promosi mutlak diperlukan seperti memasang iklan di media-media cetak maupun di media elektornik yang memang mengangkat tema usaha. Untuk media internet bisa membuat wibesite sendiri atau memanfaatkan jejaring sosial seperti Kaskus, Facebook, Twitter, dan situs iklan gratis lainnya seperti alibaba.com.
Meski demikian, pada hakikatnya pemasaran yang tepat ialah mempertahankan kualitas produk. Dengan begitu konsumen tidak akan kecewa terhadap produk yang ditawarkan, sehingga produk ini mudah diterima. Selain itu dalam melayani konsumen gunakan tutur kata yang lembut atau menggunakan komunikasi yang baik. Karena komunikasi yang luwes dan baik merupakan langkah awal produsen untuk memasarkan produknya kepada konsumen sehingga konsumen pun merasa tertarik pada produk ini. Komunikasi yang baik juga dapat menimbulkan nuansa harmonis sehingga usaha dapat berjalan lama.
Supaya memberikan rasa aman saat produk dikirim ke konsumen, pilihlah jasa ekspedisi yang memiliki asuransi penggantian ketika ada kerusakan pada produk selama kesalahan ini dari pihaknya. Mengenai ongkos kirimnya sudah tentu ditanggung konsumen.
Oleh: Gunarso, Pemilik Sarung Sepatu DR
Perumahan Bukit Rivaria Blok D No. 1 Depok, Jawa Barat