Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Menggali Potensi Baru, Bali Utara dan Barat Siap Sambut Wisatawan

Menggali Potensi Baru, Bali Utara dan Barat Siap Sambut Wisatawan

0
Menggali Potensi Baru, Bali Utara dan Barat Siap Sambut Wisatawan (Foto ilustrasi dok. Kemenparekraf)

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa kepadatan wisatawan di sejumlah destinasi unggulan di Bali bukanlah akibat jumlah pengunjung yang berlebihan, melainkan kurangnya pemerataan kunjungan wisatawan. Hal ini menyebabkan sebagian besar turis terkonsentrasi di wilayah Bali bagian selatan, sementara kawasan utara dan barat masih belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai destinasi wisata.

Dalam pernyataannya pada Jumat (22/11/2024), Menpar Widiyanti mengungkapkan bahwa Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyadari perlunya strategi untuk mengatasi ketimpangan tersebut. Menurutnya, persoalan ini menjadi sorotan dalam daftar No List 2025 yang dirilis oleh Fodor’s. Untuk itu, Kemenpar aktif mendorong distribusi wisatawan ke wilayah lain di Bali guna menciptakan pariwisata yang lebih berimbang.

Paket Wisata 3B: Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara

Sebagai bagian dari upaya ini, Kemenpar bersama pemerintah daerah dan berbagai pihak meluncurkan paket wisata 3B (Banyuwangi-Bali Barat-Bali Utara) pada September 2024. Paket wisata ini menawarkan beragam daya tarik, mulai dari keindahan alam, budaya, hingga desa wisata yang menjadi andalan masing-masing daerah.

Beberapa destinasi andalan yang diperkenalkan dalam paket tersebut mencakup Desa Wisata Les, Lovina, hingga Desa Wisata Pemuteran di Bali Utara. Di Kabupaten Jembrana, wisatawan dapat menjelajahi Taman Nasional Bali Barat yang menjadi habitat burung Jalak Bali. Sementara itu, di Banyuwangi terdapat Desa Wisata Kemiren, G-Land, Alas Purwo, hingga Kawah Ijen yang terkenal dengan fenomena api birunya.

Kemenpar juga mengajak komunitas lokal untuk berdiskusi mengenai pengembangan wisata Bali Utara dan mengundang sejumlah wartawan nasional serta internasional untuk meliput langsung potensi wisata di Buleleng.

Fokus pada Pariwisata Berkelanjutan

“Kami yakin langkah-langkah ini akan mengurangi ketimpangan wisata serta mendukung pengembangan pariwisata yang lebih berkelanjutan, sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal,” ujar Menpar Widiyanti.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Hariyanto, menambahkan bahwa Kemenpar berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan serta budaya lokal.

“Langkah-langkah strategis seperti pengelolaan destinasi secara holistik, penanganan isu lingkungan seperti pengelolaan sampah dan polusi, serta perlindungan nilai-nilai sosial budaya terus kami tingkatkan,” jelasnya.

Kemenpar juga memprioritaskan promosi pariwisata berbasis masyarakat, memperkuat regulasi terkait perlindungan lingkungan, dan mengedukasi wisatawan agar lebih menghargai adat istiadat setempat.

Di sisi lain, pemerintah tak segan menindak wisatawan yang melanggar norma atau menyalahgunakan visa. Kemenpar pun meningkatkan koordinasi dengan berbagai lembaga untuk menjaga kualitas pengalaman wisata sekaligus melindungi Bali sebagai salah satu ikon pariwisata Indonesia.

Dengan upaya ini, Kemenpar optimistis pariwisata Bali dapat berkembang lebih adil dan memberikan manfaat jangka panjang, baik bagi pelaku industri wisata maupun masyarakat setempat.

Exit mobile version