Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno tetap yakin bahwa minat masyarakat, khususnya dari kalangan menengah, untuk melakukan perjalanan wisata akan terus meningkat meskipun ada tantangan ekonomi.
“Namun, pilihan wisata yang diambil cenderung yang lebih terjangkau, sesuai dengan anggaran mereka, terutama bagi generasi Z dan milenial. Minat wisata yang sesuai dengan anggaran akan semakin disukai,” ujar Sandiaga dalam webinar yang diselenggarakan oleh Tiket.com dengan tema “Tren Perilaku Wisatawan dan Perjalanan di Indonesia selama Liburan 2024” yang berlangsung pada Selasa (10/9/2024) di Wisma Barito Pacific, Jakarta.
Penurunan Kelas Menengah Menjadi Sorotan
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya penurunan jumlah kelas menengah di tahun 2023, dari 23 persen menjadi 18,82 persen dari total populasi Indonesia. Hal ini menjadi perhatian, mengingat kelas menengah dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam menopang perekonomian di tengah tantangan ekonomi global.
“Oleh karena itu, Kemenparekraf mendorong program-program yang lebih terarah, salah satunya melalui pengembangan produk desa wisata,” tambah Sandiaga.
Sandiaga juga menekankan bahwa setiap program dan kebijakan yang diluncurkan Kemenparekraf/Baparekraf selalu didasarkan pada data yang tersedia. Salah satu sumber data tersebut berasal dari Tiket.com, yang merupakan salah satu Online Travel Agent (OTA) terbesar di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi kemitraan dengan Tiket.com yang telah berkontribusi signifikan dalam mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan memperbesar kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Kolaborasi ini telah membantu kita mencapai target yang telah ditetapkan,” kata Sandiaga.
Peningkatan Peringkat Indonesia dalam TTDI
Salah satu pencapaian terbesar yang diraih adalah peningkatan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF).
Pada tahun 2024, peringkat Indonesia dalam TTDI naik ke posisi ke-22 dari 119 negara, meningkat 10 peringkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Kita berada di peringkat 22 dunia, hampir masuk 20 besar. Ini semua berkat kebijakan yang berbasis data, dan kami berterima kasih kepada Tiket.com atas data yang mereka berikan, sehingga kita dapat menghadirkan pariwisata berkualitas,” tutup Sandiaga.