Dampak virus corona yang kian meluas membuat jumlah penumpang driver grab kian berkurang. Hal ini senada dengan instruksi pemerintah yang memerintahkan kerja, belajar dan ibadah dari rumah.
Terkait hal tersebut, Gojek melalui Yayasan Anak Bangsa berupaya meringankan beban para drivernya yang terimbas wabah vieus corona dan berujung menurunnya pendapatan.
Sumber dana tahap awal berasal dari internal Gojek. Co-CEO dan jajaran manajemen Gojek akan mendonasikan 25% dari gaji tahunan mereka selama 12 bulan ke depan ke yayasan tersebut. Kemudian karyawan Gojek juga berdonasi. Total saat ini, sudah terkumpul Rp 100 miliar.
Co-CEO Gojek, Andre Sulistyo mengatakan skemanya sendiri lagi difinalisasikan, karena ada beberapa komponen yang kita mau support. Pertama kalo misalnya ada driver atau partner kami yang positif Covid-19 yang sudah dikonfirmasi melalui Kemenkes, berarti nanti secara income kita kasih santunan.
Yayasan kemungkinan juga akan mempertimbangkan beberapa faktor, misalnya berapa income rata-rata driver atau merchant sebelum memberi bantuan. Saat ini, skemanya sedang dirumuskan oleh pihak yayasan.
Skema yang lain masih digodok oleh foundation-nya dengan kerjasama dengan tim kita juga supaya semua transparan biar clear. Dengan adanya support dari banyak orang yang nyumbang,
“Kami juga mau make sure bahwa governance dan transparansinya clear,” jelas Andre.
Sumber dana yayasan di masa depan diharapkan dapat berasal dari kalangan lebih luas. “Kita harap bukan hanya di sini aja, kami harap juga user dan pemegang saham kami dan partner di ekosistem Gojek akan turut berpartisipasi, bisa lebih banyak program dan membantu driver,” tutupnya.
