Cisco, perusahaan teknologi terkemuka, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mengurangi jumlah pekerjanya sekitar 5%, setara dengan sekitar 4.250 karyawan di seluruh dunia.
Keputusan strategis ini diambil sejalan dengan peningkatan fokus perusahaan tersebut pada kecerdasan buatan.
Langkah ini merupakan respons terhadap kondisi ekonomi yang sulit, yang telah menyebabkan banyak perusahaan teknologi melakukan Pemangkasan Hubungan Kerja (PHK) tahun ini.
Cisco, yang dihadapkan pada kondisi finansial yang sulit, telah merevisi target pendapatannya menjadi US$51,5-52,5 miliar (Rp804,8-820,42 triliun), turun dari perkiraan sebelumnya sebesar US$53,8-55 miliar (Rp840,7-859,5 triliun).
Penguraan pekerja ini diharapkan akan menimbulkan biaya sebelum pajak sekitar $800 juta terkait pemutusan hubungan kerja dan manfaat.
Hal ini menunjukkan komitmen Cisco untuk mengalihkan sumber daya ke sektor-sektor berkinerja tinggi, terutama kecerdasan buatan dan pengembangan perangkat lunak.
CEO Cisco, Chuck Robbins, menjelaskan alasan di balik keputusan ini dalam sesi informasi untuk investor, menyatakan, “Inovasi kami berada di pusat ekosistem yang semakin terhubung dan akan memainkan peran kritis saat pelanggan kami mengadopsi AI dan mengamankan organisasi mereka.”
Pemutusan Hubungan Kerja
Pengumuman pemotongan pekerjaan ini juga dilakukan bersamaan dengan laporan pendapatan kuartalan Cisco, di mana perusahaan merevisi perkiraan pendapatan tahunannya menjadi kisaran $51,5 miliar hingga $52,5 miliar.
Robbins mengakui tantangan di segmen pasar tertentu, khususnya permintaan lemah dari pelanggan penyedia layanan telekomunikasi dan kabel.
Sebagai bagian dari strategi fokus terhadap kecerdasan buatan, Cisco telah memperluas kerjasamnya dengan Nvidia, perusahaan semikonduktor terkemuka.
Kolaborasi ini bertujuan menyediakan infrastruktur kecerdasan buatan berbasis cloud dan on-premises yang disederhanakan untuk perusahaan. Kemitraan ini melibatkan perangkat keras dan perangkat lunak jaringan yang dirancang untuk mendukung beban kerja yang canggih.
Selain itu, Robbins menyoroti komitmen Nvidia untuk menggunakan ethernet Cisco bersama teknologinya sendiri, terutama di pusat data dan aplikasi kecerdasan buatan.
Pada kuartal kedua tahun fiskal 2024, Cisco melaporkan laba yang disesuaikan sebesar 87 sen per saham dan pendapatan sebesar $12,79 miliar, melampaui perkiraan dari London Stock Exchange Group.