Unicorn Indonesia Bukalapak memperoleh laba bersih 14,5 triliun rupiah (sekitar US$1 miliar) pada kuartal pertama tahun ini karena keuntungan dari investasinya di Allo Bank. Pada Januari lalu, Bukalapak mengumumkan jika mereka melakukan investasi ke bank digital Allo Bank.
Dari hasil investasi itu, pendapatan Bukalapak melonjak mengalami peningkatan sebanyak 86%, yaitu sebanyak Rp 788 miliar (sekitar US$54,4 juta) pada kuartal pertama 2022, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Diketahui jika Bukalapak memiliki Bisnis mitra, yang fokus melayani UKM masih menjadi motor utama pertumbuhan ini. Dilansir dari Tech in Asia, pendapatan dari bisnis Mitra Bukalapak melonjak lebih dari tiga kali menjadi US$32,6 juta di kuartal pertama 2022.
Tidak hanya itu, kontribusi segmen tersebut terhadap pendapatan kuartalan perusahaan secara keseluruhan juga meningkat, dari 34% menjadi 50% di Kuartal 1 2021. Hingga Maret 2022, Bukalapak telah bermitra dengan 13,1 juta warung melalui bisnis Mitra.
Meski begitu, EBITDA yang disesuaikan perusahaan mencapai negatif 372 miliar rupiah (sekitar US$25,7 juta) untuk kuartal tersebut. Total nilai pemrosesan alias nilai barang dagangan kotor dikurangi pesanan yang dibatalkan juga melonjak 25% Year of Year menjadi US$2,4 miliar.
Sedangkan posisi kas perusahaan berada pada Rp 20 triliun (sekitar US$1,4 miliar) pada akhir kuartal 1 2021, lebih rendah dari US$1,7 miliar pada kuartal sebelumnya. Dalam laporan keuangannya, Bukalapak juga mengumumkan komitmennya untuk menginvestasikan US$5 juta pada dana ketiga Alpha JWC Ventures. Itu telah membayar US$1,5 juta dari komitmen itu pada 31 Maret.
Kabar ini semakin menunjukkan bahwa startup Indonesia juga mampu bersaing di kancah internasional, dengan menunjukkan mereka merupakan salah satu startup unicorn besar asal Indonesia.
Kunjungi berita bisnis menarik lainnya di berempat.com
%20pada%20kuartal%20pertama%20tahun%20ini){kind=link}