Ada kalanya kesuksesan seseorang dimulai dari sebuah persoalan, seperti halnya Indah Sajidin yang memulai usahanya berawal dari problem yang dialaminya.
“Waktu itu anak pertama saya saat berusia satu tahun terkena ruam popok dan alergi akibat menggunakan popok sekali pakai. Saya bingung sekali,” kenangnya.
Tak mau sang buah hati berlarut-larut mengalami persoalan ruam popok, wanita yang akrab disapa Indah ini pun mencari solusi, salah satunya berkonsultasi dengan temannya yang tengah menjalankan studi di Kanada.
Dari hasil curhat tersebut Indah pun mendapatkan hadiah popok kain dari temannya. Menurutnya popok kain yang diterimanya sangat berbeda dengan popok kain yang kerap ditemukan di pasar lokal. Dari segi bentuk, popok kain tersebut memiliki desain seperti popok sekali pakai, namun menggunakan bahan yang berbeda, sehingga nyaman saat dipakai dan pastinya tidak menyebabkan iritasi kulit.
Merasa puas dengan popok kain pilihan sang kawan, ia pun mencari produk serupa di pasar lokal. Banyak pilihan popok kain impor dengan kualitas baik yang ditemukan Indah, namun yang sangat disayangkan, harga jual popok kain tersebut cukup mahal.
“Namun saya sudah suka dengan kualitas popok kain tersebut, jadi mau nggak mau ya beli aja,” terangnya.
Namun untuk menghemat pengeluaran, ia pun berpikir untuk membuat popok kain sendiri. Dalam mengawali keinginan tersebut, diakuinya tak berjalan dengan mulus.
Menurut Indah sangat susah mencari bahan baku tanpa tahu nama pasarannya. Tetapi ia tak patah arang, dengan gencar mencari info melalui website luar negeri hingga video tutorial pembuatan popok kain, sedikit demi sedikit ia mulai membuat popok kain dengan bahan seadanya, yang didapatkan Indah dari pasar Tanah Abang hingga Cipadu,
Meski sulit mencari bahan yang diinginkan, Indah mengaku tak menyerah, terlebih demi sang buah hati. Benar saja, usahanya menemukan bahan yang diinginkan akhirnya terjawab. Saat suatu hari ia berkenalan dengan seorang teman baru yang ternyata bekerja di perusahaan importir yang menyuplai membrane, salah satu bahan utama popok kain yang dicarinya.
“Alhamdulillah, saya datangi pabriknya dan bernegosiasi. akhirnya saya diperbolehkan trial hanya 100 meter dengan harga kurang lebih 10juta,” ceritanya.
Dari 100 meter tersebut, ia membuat kurang lebih 900 popok kain, jumlah yang diakuinya tidak disangka begitu banyaknya. Bingung dengan stok popok yang menumpuk di rumah, Indah pun mencoba menawarkan popok kain buatannya tersebut.
Tak disangka, dalam kurun waktu 2 minggu, 900 popok kain sudah ludes terjual. Minat para ibu rumah tangga akan produk popok kain yang berkualitas, nyaman, dan sangat ekonomis inilah yang menginspirasi Indah memproduksi lebih banyak lagi popok kain di awal tahun 2010.
Gee Gallery
Seiring berjalannya waktu popok kain yang diberi nama Gee Gallery (GG) ini pun kian diminati masyarakat, tak kurang ratusan popok terjual setiap bulannya. Besarnya minta masyarakat terhadap popok kain buatan Indah, lantaran popok kainnya tersebut mudah dibersihkan, yakni dengan hanya dibilas air biasa saja.
Popok kain GG ini menggunakan bahan baku berkualitas. Untuk lapisan luar menggunakan bahan Polyurethane Laminate atau PUL originally developed, lapisan dalam menggunakan Microfleece. “Lapisan luar itu bersifat lentur, lembut, dan tahan air. Kelebihan produk ini cukup hemat dibanding popok modern,” ungkapnya.
Keunggulan lainnya popok kain buatan Indah pada lapisan penyerapnya yang menggunakan menggunakan (insert) Microfiber FBZ T360, sehingga memiliki penyerap dengan daya serap tinggi.
Selain itu popok ini pun diklaim indah praktis dalam penggunaannya. Popok tersebut bisa digunakan dari bayi baru lahir hingga usia 2 tahun, dengan berat maksimum 15 kg. Tak hanya itu, Pull Up yang didesain khusus untuk bayi bawah tiga tahun (batita) yang aktif bergerak dan tidak mau ditelentangkan bila memakai popok.
Indah pun patut berbangga diri dengan kualitas produk yang sangat terjamin. Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat Azo dan Formaldehida Free–Uji Lab Independent SGS dan bahan baku pabrik yang memiliki standart oexo-tex 100, membuat produknya mampu bersaing dengan produk impor.
“Material yang saya digunakan fresh bukan stokan sehingga kualitas bahan konsisten dan usia produk terkontrol, selain itu proses menjahit dengan QC yang ketat dan tahan 500 kali pencucian,” terangnya.
Berbicara mengenai harga, popok kain GG memiliki beberapa pilihan harga yang disesuaikan dengan model yang diinginkan. Misalnya untuk model pantyliner, indah mematoknya dengan harga Rp 18 ribu per pieces, sedangkan untuk day time (siang) popok kain dijual dengan hargai Rp 24 ribu per pieces, dan untuk nite time (malam) dipasarkan seharga Rp 36 ribu per pieces.
Sistem Reward Distributor
Mengawali pemasaran produknya tersebut, Indah menggunakan cara konvensional, mulai dengan promosi mulut ke mulut hingga pemasaran online melalui media blog multiply.com. Promosi dan pemasaran yang gencar ia lakukan, ditambah kualitas produk yang bagus, dalam waktu singkat produknya mampu menarik perhatian masyarakat luas, khususnya para ibu yang memiliki bayi.
Ingin lebih meningkatkan penjualan produk, ia juga kerap mengikuti berbagai event atau bazar, khususnya yang bertemakan ibu dan anak. Selain itu, Indah juga melakukan sistem titip jual produk popok kainnya ke berbagai toko perlengkapan bayi di seluruh Indonesia. Saat ini pun, dalam rangka memperluas jaringan pemasarannya, Indah membuat sistem pemasaran distributor.
“Syarat menjadi distributor GG adalah harus menyetor uang deposit sebesar 30 juta, diberlakukan juga commitmen fee Rp 3 juta. Deposit ini bias diambil dalam bentuk barang selama 3 bulan,” jelasnya. Gar para distributornya terus berkembang, ia memberikan reward keepada distributor berprestasi.
Tak hanya mengedepankan kualitas produk, demi kenyamanan konsumen, ia menjaga pasaran dengan memberlakukan garansi 1 tahun jika ada bagian yang rusak. Selain itu ia juga terus melakukan inovasi secara berkelanjutan dan terus menyempurnakan design serta menghasilkan desain-desain baru.
Inovasi dan Prospek
Gempuran produk-produk sejenis dari negeri China, memang diakui Indah menjadi kompetitor yang cukup berat. Namun hal itu bukan alasan Indah menyerah begitu saja. Permasalahan tersebut membuatnya terus berpikir kreatif dalam mencari peluang-peluang yang sangat menguntungkan.
“Produk-produk China lebih menyasar ke pemasaran online. Dari situlah saya mulai menguatkan diri untuk pemasaran offline. Jadilah usaha ini teru berkembang,” jelasnya.
Tak hanya itu, demi kepuasan konsumen, ia pun mulai mengembangkan produk-produk baru. Ada tiga produk yang kini baru diciptakannya yakni laundry net (jaring untuk mencuci), breastpad (penampung asi yang dapat dicuci ulang), dan pembalut kain yang bisa dicuci.
Dengan segala keunggulan produk dan pelayanannya, kini Indah mampu meraup hingga penghasilan Rp 200 juta di setiap bulannya, dengan keuntungan hampir 50 persen. Meski memiliki omset yang besar, ia mengakui usahanya ini masih memiliki beberapa kendala, seperti bahan baku yang 100% lokal tapi harga menggunakan standar dollar, sehingga harga jual relatif mahal.
Untuk mengatasi masalah ini biasanya Indah membeli dalam jumlah besar, sehingga ketika harga sedang mahal ia mempunyai stok banyak. Sedangkan masalah lainnya yakni sulitnya mencari SDM penjahit yang trampil dan siap pakai