Top Mortar tkdn
Home Bisnis Operasi Pasar Murah Diperluas, Stok Pangan Aman Jelang Ramadan

Operasi Pasar Murah Diperluas, Stok Pangan Aman Jelang Ramadan

0
Operasi Pasar Murah Diperluas, Stok Pangan Aman Jelang Ramadan (Ilustrasi Foto, Bahan Pangan yang Ada di Pasar Tradisional)

Pemerintah terus berupaya memastikan ketersediaan pangan pokok dengan harga yang stabil menjelang Ramadan, sembari menjaga keseimbangan harga di tingkat petani dan peternak. Langkah ini diwujudkan melalui pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah (OP Pangan Murah), yang menitikberatkan pada penyerapan hasil produksi dalam negeri.

Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan komitmen ini saat meninjau OP Pangan Murah bersama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono di Kantor Pos Indonesia Bogor dan Cibinong, Jawa Barat, pada Kamis (27/2/2025). Menurutnya, keberadaan gerai pangan murah ini berperan penting dalam menstabilkan harga di hilir sekaligus menyerap hasil pertanian dari hulu.

Harga pangan pokok di tingkat konsumen harus tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Oleh karena itu, pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, BUMN, dan sektor swasta, untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses terhadap pangan murah. Silakan masyarakat datang ke lokasi operasi pasar seperti di Kantor Pos ini,” ujar Arief.

Ia menambahkan, skema operasi pasar yang melibatkan PT Pos Indonesia ini dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam menyediakan pangan murah bagi masyarakat. Namun, Arief juga menegaskan pentingnya menjaga stabilitas harga di tingkat petani. “Seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo, harga gabah tidak boleh anjlok. Idealnya, harga gabah harus berada di kisaran Rp6.500 per kilogram. Saat ini, hanya beberapa daerah yang masih mencatat harga di bawah angka tersebut,” ungkapnya.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA per 26 Februari, rata-rata harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani secara nasional mencapai Rp6.825 per kilogram. Meski demikian, masih terdapat lima provinsi—yakni Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Barat—yang harga GKP-nya belum mencapai standar yang ditetapkan.

Operasi Pasar Diperluas, Stok Pangan Digenjot

Arief menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya menjaga kesejahteraan petani. “Beberapa provinsi seperti Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah masih memiliki harga gabah di bawah Rp6.500. Ini menjadi perhatian utama kami. Sejak dua tahun terakhir, harga gabah di tingkat petani sudah mengalami kenaikan signifikan hingga tiga sampai empat kali lipat,” jelasnya.

Hingga saat ini, OP Pangan Murah yang didukung jaringan PT Pos Indonesia telah dilaksanakan di 265 titik. Selain itu, Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digagas NFA bersama pemerintah daerah juga terus diperluas. Per 21 Februari, GPM telah digelar sebanyak 717 kali di 13 provinsi dan 88 kabupaten/kota, dengan 166 kali pelaksanaan pada Januari dan 551 kali di Februari.

“Operasi pasar seperti ini sangat dinantikan oleh petani dan peternak karena memastikan hasil produksi mereka terserap. Nantinya, BUMN di sektor pangan bersama PT Pos akan berperan sebagai penyangga utama dalam menyerap produksi pangan domestik,” kata Arief.

Ia menekankan bahwa keseimbangan harga harus dijaga di semua lini. “Harga di petani harus menguntungkan, begitu juga di hilir. Semua pihak, baik pasar modern maupun pasar tradisional, harus berperan aktif dalam menjaga stabilitas pangan. Kami pastikan stok pangan pokok strategis tetap aman menjelang Ramadan dan Lebaran,” ujarnya.

Pedagang Diingatkan Tidak Naikkan Harga Secara Spekulatif

Senada dengan Arief, Wamentan Sudaryono menekankan bahwa kunci utama stabilisasi harga pangan adalah memastikan pasokan yang melimpah di pasar. Ia juga memperingatkan para pedagang agar tidak menaikkan harga secara spekulatif dengan alasan momentum Ramadan dan Idulfitri.

“Strateginya sederhana: banjiri pasar dengan stok pangan. Baik di pasar tradisional maupun modern, jika suplai berlimpah, harga akan terkendali. Pemerintah saat ini memanfaatkan 4.800 cabang Pos Indonesia untuk mendistribusikan pangan dengan cepat dan merata. Hingga hari ini, operasi pasar telah berlangsung di 265 titik, dan jumlahnya akan terus bertambah,” jelas Sudaryono.

Ia juga mengingatkan para pelaku usaha agar tidak mengambil keuntungan berlebih di tengah kebutuhan masyarakat yang meningkat. “Presiden telah menegaskan bahwa harga pangan harus stabil selama Ramadan dan Lebaran. Jangan ada pedagang yang memanfaatkan momen ini untuk menaikkan harga di atas HET. Jangan sampai ada yang ‘menari di atas penderitaan rakyat’. Tidak ada lagi spekulasi harga karena faktor musiman,” tegasnya.

Exit mobile version