PT Matahari Department Store Tbk (“Matahari” atau “Perseroan”; kode saham: “LPPF”) beberapa hari lalu mengumumkan susunan baru Dewan Komisaris Perseroan, dan menyambut salah satu Komisaris baru yaitu Monish Mansukhani. Mansukhani adalah Deputy CEO Auric Pacific dan merupakan perwakilan pemegang saham Greater Universal, anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya secara tidak langsung oleh Auric Capital.
Greater Universal akan memiliki sedikit di atas 5% atas saham Matahari – setelah dilakukannya penurunan modal saham, tergantung kepada persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Auric Capital adalah perusahaan yang berbasis di Singapura, yang merupakan investor aktif di sektor konsumen dan dipimpin oleh Andy Adhiwana.
John Bellis, Presiden Komisaris Independen Matahari menyampaikan, “Kami sangat gembira menyambut Monish Mansukhani, dan juga Auric Capital sebagai pemegang saham. Auric Capital memiliki reputasi yang kuat sebagai investor jangka panjang yang dapat memberikan nilai tambah, terutama di sektor konsumen, dengan memberikan analisa kritikal dan masukan strategis atas status usaha dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja jangka panjang. Investasi ini merupakan investasi Auric Capital perdana di Indonesia dan kami gembira bahwa mereka telah mempercayai kekuatan merek, inisiatif dan tim manajemen Matahari,” jelasnya.
Mansukhani menambahkan, “Matahari memiliki posisi yang kuat untuk semakin meningkatkan posisinya sebagai pemimpin pasar untuk mengkapitalisasi meningkatnya tren konsumen di Indonesia. Tim manajemen yang baru memiliki kemampuan pelaksanaan yang kuat untuk mewujudkannya di tengah kesempatan pasar saat ini. Saya senang dapat bekerja sama dengan para Komisaris dan Direksi Perseroan untuk mendukung bisnis Matahari mencapai potensi penuhnya.”
Bulan Januari tahun ini Matahari mengangkat Terry O’ Connor sebagai CEO. O’Connor juga diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang baru lalu. O’Connor sebelumnya menjabat sebagai Regional CEO Courts Asia, dimana Beliau telah bekerja selama 26 tahun dan memimpin transformasi strategis atas solusi penjualan, omni-channel dan ekspansi geografis.
RUPST juga telah memberikan persetujuan atas Laporan Direksi atas jalannya usaha dan laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2019. Direksi melaporkan bahwa Perseroan mencatat penjualan kotor sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 18,0 triliun, naik 0,9% dari Rp 17,9 triliun di 2018. Pendapatan bersih konstan di Rp 10,3 triliun. Laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun, meningkat 25% dari laba bersih setelah penurunan nilai investasi di tahun 2018 (menurun 27% dari laba bersih sebelum penurunan nilai investasi di tahun 2018).