Head of Retail JLL Indoensia Cecilia Santoso mengatakan pasar ritel di triwulan ketiga ini masih cukup aktif dari sektor fashion dan F&B dengan landlord yang mencoba untuk menawarkan peritel baru dan promosi yang menarik kepada konsumen.
“Okupansi hampir mencapai 90% karena pasokan yang terbatas tetapi pengembang properti yang terkemuka masih aktif dalam mengembangkan konsep retail mixed use yang terhubung dengan perkantoran dan kondominium. Dari sisi tenancy mix secara keseluruhan juga mulai bergeser dari departemen store menjadi mini anchor,”
Sementra itu, Head of Advisory JLL Indoensia, Vivin Harsanto, mengatakan aktivitas yang dilakukan oleh pengembang belum menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Hal ini ditandai dengan hanya terdapat satu proyek kondominium yang diluncurkan di triwulan ini. Meskipun demikian, kami melihat para pengembang, tidak hanya pihak swasta lokal dan asing tetapi juga BUMN, tetap aktif mempersiapkan produk-produk mereka sembari menunggu momen yang tepat untuk meluncurkannya.“ jelasnya.
“Realisasi investasi asing dan lokal diharapkan kembali meningkat seusai penyelenggaraan pemilihan umum presiden. Selain itu, topik pemindahan ibukota negara telah menjadi bahan perbincangan di kalangan pengembang dan investor asing baik lokal maupun asing, sembari menunggu rencana selanjutnya yang akan dijalankan oleh pemerintah,” tambah James Allan – Country Head