Siapa yang tidak kenal roti? Makanan yang terbuat dari tepung ini memang sedang menjadi primadona di masyarakat sebagai salah satu kudapan pengganti nasi. Bukan hanya karena kandungan karbohidratnya, namun berbagai varian rasa yang ditawarkan juga merupakan keunggulan mengapa makanan yang biasa disantap untuk sarapan ini menjadi pilihan.
Salah satu pelaku usaha yang pandai melihat peluang di usaha roti adalah Sita. Wanita yang memang sudah akrab dengan usaha kuliner yang dijalankan keluarga besarnya ini memilih terjun ke usaha roti dengan brand Bread Castle sejak akhir 2010 lalu. Bisa dibilang, dalam merintis usahanya Sita tidak main-main, hal tersebut dapat dilihat dari kesungguhannya dalam membangun produk roti yang berkualitas dengan mendatangkan ahli pastry & bakery berpengalaman.
Berkualitas dan Terjangkau
Bila biasanya roti berkualitas identik dengan kalangan menengah atas, namun dengan hadirnya Bread Castle hal tersebut tidak berlaku lagi. Produk roti yang dikembangkan Bread Castle memang dibuat untuk kalangan menengah ke bawah dengan harga yang terjangkau dan hal tersebut merupakan suatu keunggulan yang dimiliki Bread Castle hingga saat ini.
Dijelaskan Sita, walaupun roti yang dibuatnya memiliki kualitas yang hampir sama dengan roti dari brand ternama, namun dari segi harga Bread Castle lebih terjangkau sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan. Untuk roti manis, Bread Castle memberi harga mulai dari Rp 6.500 hingga Rp 8.500 per pcs.
Selain roti manis yang menjadi unggulan dengan berbagai varian seperti abon, pisang cokelat, pizza dan lain sebagainya, Bread Castle juga menawarkan berbagai produk cake mulai dari Red Velvet Cup Cakes, Rainbow Cake, Tiramisu, hingga cake ulang tahun dan juga donat dengan berbagai pilihan rasa. “Untuk cake ulang tahun kita bisa membuat sesuai dengan pesanan konsumen,” jelasnya.
Selain memiliki berbagai macam varian dan juga harga yang terjangkau, keunggulan lain yang dimiliki produk Bread Castle tidak menggunakan bahan pengawet dan juga halal yang ditunjukkan dengan adanya sertifikasi halal dari MUI. “Untuk warna dari rainbow cake juga menggunakan bahan alami yang aman untuk kesehatan,” ujarnya. Walaupun tidak menggunakan bahan pengawet, namun produk Bread Castle dapat bertahan hingga tiga hari untuk jenis roti yang tidak mengandung daging dan juga mayonnaise, sedangkan yang mengandung dua unsur tersebut hanya dapat bertahan satu hari satu malam.
Kerja Sama
Demi mengembangkan usaha, Bread Castle membuka penawaran kerja sama. Seperti dijelaskan Sita, kerja sama yang ditawarkan sangat fleksibel dan yang pastinya saling menguntungkan. Ada dua konsep kerja sama, yang pertama gerai roti yang open kitchen dan juga distributor. Untuk open kitchen, di mana Mitra bisa membuat sendiri rotinya, investasi yang dibutuhkan tentunya lumayan besar yaitu sekitar Rp 800 juta di luar sewa tempat. “Untuk investasi tersebut Mitra sudah mendapatkan berbagai perlengkapan usaha dan tinggal menjalankannya saja,” tambahnya.
Sedangkan distributor, dengan produk roti yang dipasok dari pusat, Sita memperkirakan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 30 juta- Rp 75 juta dengan bentuk usaha toko roti tanpa tempat duduk dan meja bagi konsumen, Rp 200 juta hingga Rp 250 juta dengan konsep toko roti yang dilengkapi tempat duduk dan meja untuk konsumen. “Untuk mendukung jalannya usaha, kita melakukan training selama tiga bulan bagi para calon karyawan yang akan bekerja untuk para Mitra,” ujar Sita.
Dengan estimasi keuntungan sekitar 30% bagi Mitra, maka pihak manajemen Bread Castle mengasumsikan Mitra bisa balik modal dalam waktu 18 bulan usaha. Balik modal tersebut, tergantung dari penjualan yang didapat Mitra. Karena itu, bagi setiap Mitra yang ingin bergabung, diharapkan memilih lokasi yang memiliki trafik yang ramai dan juga daya beli masyarakat sekitar tempat usaha.