Banyak pelaku usaha yang sukses menjalankan usaha karena ketidaksengajaan, salah satunya Azizah Husain. Bagaimana tidak, wanita yang kerap disapa Azizah ini awalnya hanya berjualan kue kering untuk mengisi kegiatan di tengah-tengah kesibukannya mengurus orangtuanya yang sedang sakit.
“Awalnya saya hanya iseng-iseng berjualan kue kering dengan menjadi reseller salah satu produk kue kering ternama di Bogor,” terangnya.
Diluar dugaan usaha kue kering Azizah mampu meraup omset sebesar Rp 10 juta per dua minggu. Melihat besarnya peluang di bisnis kue kering menarik Azizah untuk lebih serius menggeluti usaha kue kering, terlebih Azizah memang hobi membuat kue.
“Sebenarnya saya tidak ada basic kuliner, namun keberanian untuk mencoba dan belajar membuat saya banyak tahu tentang cara membuat aneka kue,” ungkapnya lulusan dari Fakultas MIPA di Universitas Pakuan Bogor ini.
Tidak perlu waktu lama bagi Azizah melakukan uji coba resep berbagai jenis kue kering hingga akhirnya ia membuka usaha kue kering dengan brand Pastry Bogor Samara pada pertengahan 2010. Azizah mengaku hanya mengeluarkan modal sebesar Rp 300 ribu di awal memulai usaha. Minimnya modal yang dikeluarkan lantaran Aziah tidak langsung membuat banyak produk, begitu pun dengan peralatan yang hanya melengkapi peralatan yang sudah dimilikinya.
“Untuk dapur saya menyulap dapur rumah saya sebagai tempat produksi dan sekaligus tempat berjualan,” tuturnya.
Begitupun dengan promosi, ibu dua orang anak ini awalnya hanya menawarkan pada teman dan kerabat saja, namun karena mendapat respons yang positif Azizah pun menjadi semakin percaya diri untuk menjualnya secara online maupun offline dengan mengikuti bazar kuliner yang diadakan di kota Hujan. Bahkan agar usahanya semakin berkembang Azizah langsung membuka sistem kemitraan pada siapa saja yang ingin bekerja sama dengannya.
“Keberanian saya untuk langsung membuka sistem kerja sama ini lantaran saya yakin kue kering buatan saya tidak aakan kalah enak dengan yang sudah ada, namun dapat dibeli dengan harga yang terjangkau,” ucapnya.
Aneka Keju.
Setiap brand pasti memiliki ciri khas tersendiri, begitu juga dengan Pastry Bogor Samara. Azizah mengaku menggunakan tambahan bahan baku keju di setiap produk Pastry Bogor Samara. Menurut Azizah selain sebagai ciri khas, penggunaan keju membuat citarasa kue kering buatannya menjadi lebih enak disantap.
“Ayah saya berpesan dalam membangun usaha kita tidak hanya harus memiliki rasa yang enak, namun juga harus memiliki ciri khas dari produk lain,” ungkap anggota HIPMI Bogor ini.
Pastry Bogor Samara menawarkan 6 varian kue kering mulai dari Kastengle, Putri Salju Keju, Nastar keju, Sagu Keju, Krancis, dan Cornflake. Sedangkan untuk harganya, Nastar Keju dan Putri Salju Keju ukuran toples 500 garm dijual seharga Rp 105 ribu, Cornflake dan Krancis Rp 85 ribu, Kastengle seharga Rp 115 ribu, dan Sagu Keju seharga Rp 70 ribu.
Selain menjual dalam bentuk satuan Azizah juga menjualnya dalam bentuk parcel isi 6 toples berukuran 250 gram/toples dengan harga yang lebih terjangkau yaitu Rp 365 ribu.
“Harga ini sewaktu-waktu bisa berubah menjelang lebaran, karena menyesuaikan dengan kenaikan harga yang biasanya terjadi pada saat menjelang lebaran,” ungkapnya.
Soal kualitas, Azizah mengakui kue kering buatannya memiliki kualitas yang mempuni hal ini dapat dilihat dari penggunaan bahan baku yang digunakan untuk membuat kue kering berkualitas premium.
“Sejak awal aku nggak terlalu mikirin berapa keuntungan yang akan aku terima nantinya, yang terpenting adalah kepuasan konsumen,” aku wanita yang hobi traveling ini.
Dengan segala keunggulan yang dimilikinya tak aneh jika wanita yang selalu menggunakan gamis dengan balutan jilbab ini telah memiliki puluhan Mitra dan mampu meraup omset Rp 50 juta/bulan yang dapat meningkat hingga 4 kali lipat saat Ramadhan dan Idul Fitri yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.
“Pendapatan itu sebetulnya bisa lebih besar jika saya menerima semua pesanan yang ada, namun karena saya juga tidak hanya mengerjakan kue kering makanya tidak saya terima semuanya,” ungkapnya.
Kemitraan.
Tidak hanya menjual secara ritel, Azizah juga membuka peluang kerjasama bagi siapa saja yang ingin menekuni usaha kue kering dengan menjadi Mitra Pastry Bogor Samara. Caranya adalah dengan melakukan pembelian awal sebesar Rp 1-10 juta maka akan mendapatkan diskon mulai dari 10-20%.
“Investasi ini hanya berlaku dipembelian awal saja, untuk pembelian berikutnya satu toples pun tidak apa-apa,” jelasnya.
Selain mendapatkan ptongan harga yang berbeda, Mitra juga mendapatkan support yang berbeda disesuaikan dengan nilai investasi yang dikeluarkan. Misalnya seperti bebas ongkos kirim, penambahan diskon, dan juga bonus produk.
“Pokoknya kami sangat memanjakan Mitra, karena saya sadar Mitra merupakan salah satu mesin penjualan produk saya,” ungkapnya.
Azizah memang tidak menjanjikan kapan Mitra akan balik modal. Hanya sebagai gambaran Azizah menjelaskan untuk pembelian minimal Rp 1 juta Mitra diasumsikan mampu menjual semua produk dalam satu bulan maka akan mendapat keuntungan bersih sebesar Rp 375 ribu.
“Berdasarkan pengalaman Saya saat menjelang hari raya seperti lebaran, natal, dan tahun baru, penjualan produknya akan semakin meningkat dan pengembalian modal bisa dalam waktu satu bulan,” ungkapnya.