Masyarakat Indonesia memang dikenal memiliki rasa penasaran yang tinggi dan terbuka dengan segala sesuatu yang baru, tidak terkecuali soal makanan. Tak heran bila jajanan asing yang belum pernah dijual di dalam negeri, selalu diantre pelanggan. Hal tersebut yang menginspirasi Denny Lim membuka usaha jajanan khas Spanyol Churros.
Bermodal uang sebesar Rp 30 juta yang digunakan untuk sewa tempat, membeli peralatan dan bahan baku, serta modal awal akhirnya membuka Chuross bengan brand Cushy Churros di Super Mall Karawaci, Jakarta Barat.
Masih belum familiarnya Churros membuat banyak orang yang penasaran untuk mencoba jajanan khas Spanyol tersebut. Meski begitu penjualan masih belum memuaskan, baru 6 bulan kemudian Danny pindah lokasi ke area makanan (food court).
Keputusan tersebut terbukti tepat, pasalnya di lokasi tersebut Denny mampu meraup omset rata-rata sebesar Rp 1 juta/hari yang bisa meningkat hingga dua kali lipat pada akhir pekan dan liburan.
“Sewa tempatnya memang lebih mahal, tapi sebanding dengan omset yang didapatkan,” ujar Denny.
Mungkin nama Churros belum begitu familiar ditelinga masyarakat Indonesia. Wajar saja, pasalnya masing sangat sedikit pelaku usaha jajanan khas Negeri Matador tersebut. Menurut pria kelahiran Jakarta 10 Juni 1991 ini Churros adalah donat khas Spanyol berbentuk panjang dengan tekstur bergerigi pada bagian sampingnya yang dibalut serbuk cinnamon dan hidangkan dengan saus cokelat.
Selain Churros, Cushy Churros juga menawarkan Cupuff yaitu Churros dengan ukuran sedikit lebih besar namun memiliki tekstur yang lebih lembut dari Churros. Ada 6 pilihan saus dan topping yang ditawarkan Cushy Churros yaitu Dark Chocolate, Milk Chocolate, Hazelnut Chocolate, Strawberry, Green Tea, dan Aren Caramel. Sedangkan untuk pilihan topping yang disediakan Cushy Churros adalah Oreo, Cheese, Almond, Marshmellow, Cookie Crumble, dan Rainbow Sprinkless.
Seporsi Cushy Churros cukup dijual Rp 15 – 25 rib isi 6-7 Churros atau 5-6 Cupuff. Dari harga jual tersebut Denny mengaku mendapatkan margin keuntungan sebesar 300% dari harga pokok penjualan.
“Selain itu kami juga menawarkan Ice Cream dan aneka minuman blended,” ujarnya.
Investasi.
Ada 2 pilihan investasi yang ditawarkan yaitu paket Mini Booth sebesar Rp 45 juta dan Booth Island sebesar Rp 75 – 100 juta tergantung luas lokasi.
Denny mengaku tidak menargetkan kapan Terwaralaba (Mitra) akan balik modal. Hanya saja berdasarkan pengalaman Terwaralaba dapat balik modal dalam setahun. Dengan target omset sebesar Rp 400 – 500 ribu/hari untuk paket Mini Booth, dan Rp 1 juta untuk paket Booth Island maka Terwaralaba akan meraup keuntungan bersih sebesar Rp 4 – 8 juta/bulan.
Untuk itu Denny menyarankan Terwaralaba memilih lokasi yang strategis seperti depan mini market dan mal. “Kita menyerahkan pemilihan lokasi sepenuhnya pada Terwaralaba, karena Terwaralaba yang paling paham lokasi mereka,” ujarnya.