Edy Ongkowijoyo, pendiri D’Penyetz merintis usaha dengan menu andalan ayam penyet ini saat ia merantau ke Singapura. Sejak berdiri tahun 2009, kini D’Penyetz sukses berkembang ke enam negara, yaitu Singapura, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Myanmar dan Australia.
Sejak 2011 ia mengembangkan D’Penyetz dengan sistem waralaba yang semakin berkembang hingga 100 cabang. Selain D’Penyetz, Edy juga mengembangkan beberapa brand lain seperti D’Bakso, D’Cendol, D’Minang, Bakmi-O.
Pengembangan bisnis yang dilakukan Edy, tak semata terkait perluasan jaringan bisnis maupun perekrutan mitra, tapi juga dalam hal promosi khususnya dalam bentuk digital. Upaya itu membawa dampak positif pada brand D’Penyetz yang makin dikenal.
Menurut Edy, hal ini tak lepas dari peran digital marketing yang juga dilakukan oleh semua mitranya. Karena menurutnya, hampir semua mitra di setiap kota sangat aktif di sosial media (sosmed). Meskipun peran digital marketing untuk bisnisnya sangat penting, tapi menurut dia, itu bukanlah yang menjadi faktor utama. Karena menurutnya, digital marketing lebih ke branding awareness dan juga lebih ke branding retention.