Keinginan bekerja di rumah dan meluangkan waktu bersama anak-anak mendorong Henny Lydia Sofyan memutuskan berhenti bekerja dan memilih berbisnis enam tahun lalu. Di awal memulai usaha, ia memilih menjual baju muslim dari bazar ke bazar di beberapa hotel dan perkantoran. Namun setelah mengetahui bahwa Rendang dinobatkan sebagai makanan terenak sedunia versi situs berita CNN tahun 2017 lalu, memantapkan Lydia begitu ia disapa membuat dan menjual Rendang.
“Karena sampai saat ini Rendang masih menduduki rating No.1 makanan terenak di dunia, maka saya sangat percaya dan yakin akan usaha Rendang yang saya lakoni ini,” ujar perempuan kelahiran Pekan Baru Riau, 16 Oktober ini.
Dengan Rendang Andalan asli Minangkabau Bukit Tinggi ini, Lydia mengatakan Rendang buatannya memiliki rasa yang spesial. Hal ini tak lepas dari penggunaan daging pilihan khusus tanpa lemak, bumbu rempah yang melimpah serta santan dari kelapa pilihan.
“Satu kilo Rendang Istimewa ini saya jual Rp.450 ribu,” ujarnya.
Mengingat rasa Rendang Andalan asli Minangkabau Bukit Tinggi buatannya berbeda dari Rendang yang ada di pasaran, Ia mengatakan jika pelanggan setianya di antaranya kalangan berduit hingga anggota dewan.
“Kadang orang yang belum tau rasanya, suka menawar harga, tapi memang Rendang saya tidak bisa disamakan dengan Rendang yang ada pasaran bahkan resto ternama. Menurut saya sangat jauh dengan kualitas Rendang yang saya buat,” tambahnya.
Selain Rendang, ia juga melayani pesanan Nasi Box, Snack Box, kue dan lainnya. Sampai saat ini, ia memproduksi Rendang dan lainnya berdasarakan pesanan tiap harinya di Villa Mutiara Cinere Blok D1 No. 38 Grogol Limo Depok. Sementara ini marketing dilakukan melalui media sosial WhatsApp, Facebook, dan kelompok pengajian.
“Saya rasa prospek usaha ini ke depan akan berkembang mengingat Rendang menjadi makanan paling enak nomor 1 di dunia,” pungkas pemilik akun FB: Lydia Sofyan Syarif.
