Aloh Marchamah, demikian nama wanita cantik nan sukses pendiri catering Daun Ketumbar. Catering yang 2 periode ini menjadi langganan Istana Kepresidenen Republik Indonesia ini, memang dikenal sebagai jagonan masakan tradisional. Tak heran jika, berbagai menu masakan dan kue tradisional ala Daun Ketumbar sangat diminati orang nomor satu di negeri ini, yakni Presiden Joko Widodo.
Menurutnya tak mudah hingga sebuah catering masuk Istana. Apalagi begitu banyak usaha catering yang ingin masuk Istana Presiden. “Alhamdulillah, Daun Ketumbar sudah sejak 2014 lalu diminta Istana mengisi pesanan catering baik kue maupun masakan tradisional. Kita masuk tanpa koneksi, pihak Istana tahu info dari website dan datang test food. Alhamdulillah kita lulus kriteria sesuai standar Istana yakni higienis, sehat dan bersih. Disamping itu kata mereka, Pak Jokowi sukanya masakan dan kue tradisional yang sederhana. Jadi pas dengan tagline Daun ketumbar: jagonya masakan tradisional,” ujar Aloh pada Berempat.com.
Rangkul Pengusaha Perempuan
Aloh yang memiliki kecintaan akan dunia kuliner yang mendapatkan keahlian memasak berbagai jenis masakan tradisional secara otodidak ini mengatakan, jangan lihat dirinya seperti saat ini, namun lihatlah bagaimana perjuangannya menaklukkan dunia bisnis kuliner yang tak semudah membalik telapak tangan. “Begitu banyak pelajaran yang saya lalui sejak Daun Ketumbar berdiri di 2012. Nah hal inilah yang saya ingin bagikan pada para pengusaha perempuan yang baru memulai usaha, maupun yang sedang membesarkan usahaya,” paparnya.
Karena itu, Aloh dengan tangan terbuka merangkul para pemula dalam Perkumpulan Pengusaha Perempuan Tanpa Keluhan. “Saya ingin para pengusaha wanita yang turut membantu perekonomian keluarga memiliki saluran positif sehingga mereka akan selalu mendapatkan solusi atas setiap tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha. Insya Allah apa yang sedang teman-teman hadapi saat ini, sudah saya lalui. Dengan senang hati saya berbagi pengalaman dan ilmu yang saya miliki,” tutur wanita ayu ini.
Meski baru berjalan beberapa bulan ini, namun lebih dari 80 pengusaha perempuan yang telah bergabung. Mereka berasal dari kawasan Jabodetabek dengan berbagai jenis usaha seperti catering, restoran, cake and bakery, frozen food, makanan khas daerah, minuman kesehatan tradisional, hingga kerajinan dan lain sebagainya.
“Saya ingin mereka bisa bersinergi dengan Daun Ketunbar. Begitu juga dengan yang lainnya. Bagi mereka yang usahanya telah berjalan dengan senang hati merangkul mereka yang baru memulai usaha. Dengan demikian, mereka nggak akan bingung dan merasa jalan sendirian, karena di perkumpulan kami senang saling berbagi ilmu, pengalaman, tips, resep hingga orderan,” jelasnya.
Aloh pun mencontohkan jika apa yang dikatakannya bukanlah sebatas kata-kata. “Kemarin saya ajak salah satu pengusaha catering ke Istana, senengnya bukan main. Dengan begitu mereka akan tahu proses catering masuk Istana yang bisa menambah semangat mereka untuk berusaha lebih maksimal lagi demi terwujudnya berbagai mimpi mereka,” ujarnya.
Selain menggandeng pengusaha lain masuk Istana, Aloh berencana menggandeng pengusaha perempuan lainnya untuk masuk Kementrian, BUMN, Kedubes hingga perusahaan besar lainnya.
Sebagai pengusaha yang terbilang sukses di bisnis catering, Ia tak khawatir jika rezekinya diambil pengusaha lain yang pernah “diboncenginya”. ” Rezeki itu sudah ada yang atur. Meski kita sama-sama usaha catering, tapi cita rasa satu dengan lainnya akan berbeda. Dan tidak mudah untuk sebuah catering mendapat kepercayaan dari Istana, Kementrian dan BUMN,” ujarnya.
Lebih lanjut Aloh mengatakan banyak sekali manfaat yang diperolehnya dan pengusaha perempuan lainnya salah satunya, ia tak perlu khawatir jika mendapat banyak orderan. “Saya tinggal call aja teman-teman pasti mau bantu, dan mereka juga senang dapat orderan dari saya. Begitu juga pesan saya ke mereka jangan lagi menolak orderan karena terbatasnya tenaga kerja, karena para pengusaha perempuan disini siap membantu,” imbuhnya.
Dipenghujung perbincangannya dengan Berempat.com, Aloh berharap jika pemerintah memberikan perhatian pada UKM yang telah banyak membantu pemerintah menggerakkan ekonomi kerakyatan hingga membuka lapangan kerja. “Kita gak harap penghargaan dari pemerintah, cukup perhatian dan UKM lebih diberdayakan. Karena kami bisa hadirkan berbagai jenis produk yang selama ini digunakan pemerintah dari perusahaan ternama,” imbuh wanita berhijab ini.
Kini selain sibuk menjalani usaha catering dan membina pengusaha perempuan, Aloh juga sering diminta menjadi narasumber di berbagai seminar dan pelatihan bisnis. “Alhamdulillah 3 tahun ini saya kerap berbagi ilmu dengan adik-adik mahasiswa, ibu-ibu, pengusaha wanita dan lainnya baik di Jakarta maupun Yogyakarta. Selama sejalan dengan visi dan misi saya mensejahterakan keluarga, saya pasti senang berbagi pengalaman,” tutupnya.