Boks Motor, yang Cocok untuk Layanan Pesan Antar Usaha Kuliner

0
1028
dok: fibermodel.blogspot.com/
Pojok Bisnis

 

Layanan pesan antar, kini seolah telah menjadi salah satu layanan pendukung yang “wajib” dalam bisnis kuliner terutama di perkotaan. Dengan lalu lintas di perkotaan yang senantiasa padat, pelaku usaha lebih banyak memilih sepeda motor sebagai armada delivery service, agar ketepatan waktu kirim lebih terjaga. Selain itu sepeda motor tentu juga lebih irit bahan bakar dan lebih murah, dibandingkan menggunakan mobil. Agar sepeda motor bisa membawa produk dengan maksimal secara kuantitas dan menjaga agar produk tidak rusak hingga sampai ke tangan konsumen, biasanya digunakan peralatan tambahan pada sepeda motor, berupa boks atau tas.

Untuk pengiriman makanan, kebanyakan pelaku usaha memilih menggunakan boks daripada bentuk tas karena boks bisa diberi aplikasi yang menampilkan sisi marketing–nya seperti adanya tulisan, foto, logo dan lain-lain. Untuk membuat tempat pengiriman pun, pelaku usaha harus pintar–pintar memilih material utama boks, ukuran, dan warna. Ketiga unsur tersebut dapat mempengaruhi teknik pengiriman dan sisi marketing. Bahan baku yang umum dipakai untuk pembuatan wadah pengiriman adalah terpal, kanvas, aluminium, kayu, dan fiberglass. Masing–masing bahan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan.

Bahan terpal untuk wadah pengiriman biasanya dibentuk menjadi sebuah tas yang diletakkan pada kedua sisi sepeda motor. Keunggulan wadah pengantar berbahan terpal adalah harganya yang murah, sekitar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per tas dan terbilang mudah pembuatannya.

Top Mortar gak takut hujan reels

Kelemahannya, bahan terpal memiliki daya tahan yang kurang baik. Contohnya, bila terkena sinar matahari langsung dan terkena hujan secara terus menerus maka akan menurunkan daya tahan sehingga mudah rusak. Tempat pengiriman berbahan terpal ini bisa bertahan hingga sekitar satu tahun. Kelemahan lainnya yaitu wadah ini tidak dapat menimbulkan kesan mewah serta tidak bisa ditempelkan stiker berpola tulisan maupun foto/gambar yang bisa meningkatkan promosi.

Bahan baku kanvas tebal juga biasanya dibentuk menjadi tas seperti bahan terpal, namun desainnya berbeda. Bentuk tasnya berupa boks atau kotak sama sisi seperti tas yang digunakan armada layanan pesan antar McDonald. Untuk warnanya, didominasi warna hitam. Tas berbahan kanvas terbilang praktis sebab ketika menggunakan tidak memerlukan kunci pas untuk membuka baut misalnya saat pengisian bahan bakar. Tas berbahan kanvas ini dapat menumbuhkan eleganitas serta harganya pun masih  terjangkau.

Kekurangan dari tas berbahan kanvas ini masa pemakaiannya hanya satu tahun saja. Warna bahan kanvas cepat pudar bila sering terkena sinar matahari langsung. Tas kanvas juga tidak bisa menghalangi masuknya air hujan sehingga akan dapat merusak kemasan pada bagian dalam, terutama jika kemasan tersebut terbuat dari kertas karton atau kardus. Akibatnya, makanan di dalam kemasan menjadi rusak dan tidak bisa dimakan. Penggunaan tas berbahan kanvas ini menjadikan pemilik harus mengganti baru minimal satu tahun sekali.

Untuk produk makanan bisa juga dibuat boks pengantaran dari bahan aluminium. Namun jarang orang yang menggunakannya. Boks pengantaran aluminium memiliki keunggulan, yaitu harganya yang terjangkau yakni berkisar Rp 1 jutaan. Harga boks aluminium dilihat dari besar kecilnya ukuran. Daya tahan aluminium bisa hingga 2–4 tahun.Kekurangan dari bahan aluminium sebagai boks pengantaran, adalah tidak bisa ditempelkan tulisan yang fungsinya memberi informasi tambahan mengenai katering ataupun tidak bisa dilekatkan foto/gambar yang bisa menimbulkan daya tarik kepada siapa saja yang melihatnya. Boks berbahan aluminium juga tidak bisa menggunakan alat perekat seperti paku payung karena mudah lepas terutama saat terjadinya hentakan pada jalanan yang berlubang.

Bahan baku lain bisa berupa kayu misalnya tripleks. Pelaku usaha yang menggunakan kayu sebagai bahan baku boksnya juga jarang. Kalaupun ada, biasanya pemula yang memiliki dana terbatas. Ukuran boks kayu ini biasanya 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan harga sekitar Rp 150 ribu per boks. Boks dari kayu, relatif  mudah dibuat karena itu tidak harus dipesan di tempat  khusus, bisa ke tukang kayu atau bahkan dibuat sendiri. Kelemahan dari boks berbahan kayu ialah mudah rapuh terutama karena terkena air hujan dan panasnya matahari. Karena air hujan bisa meresap ke dalam kayu, dikhawatirkan bisa merusak makanan yang terdapat di dalam boks.

Untuk membuat boks pengantaran, juga dapat menggunakan bahan fiberglass. Namun harga box fiberglass ini cukup tinggi karena proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama, minimal selama satu minggu. Walaupun mahal, namun boks berbahan fiberglass kualitasnya baik, bahkan bisa bertahan hingga bertahun–tahun.

Boks berbahan fiberglass yang dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm, biaya pembuatannya mencapai Rp 1,2 juta, sedangkan untuk ukuran 50 cm x 50 cm x 60 cm harganya Rp 1,3 juta. Ukuran tersebut sudah menjadi ukuran yang pas untuk sebuah boks delivery karena tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ukuran boks tersebut dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengantar terutama di kota besar yang sering dilanda kemacetan. Dengan ukuran tersebut, pengantar masih bisa bergerak lincah saat kondisi lalu lintas macet.

Boks pengantaran berbahan fiberglass bisa bertahan hingga 10 tahun dengan memperhatikan ketebalan fiberglas itu sendiri. Ukuran standar untuk ketebalan fiberglass adalah sebesar 3 mm untuk bagian dinding kiri, kanan, depan dan belakang, sedangkan untuk bagian bawah/lantainya ketebalannya 5 mm dan untuk atapnya sebesar 1 mm. Untuk produk makanan, pada bagian bawah/lantai harus memakai fiberglass yang lebih tebal daripada bagian lain karena untuk menopang produk. Pada dinding bagian dalam, baik bagian kanan, kiri, depan, belakang hingga atap sebaiknya dilapisi aluminium foil setebal 1 mm dan dilapisi busa setebal 2 mm. Tujuannya agar suhu panas atau dingin yang berasal dari luar tidak mempengaruhi rasa makanan yang berada di dalam boks. Pada dinding bagian luarnya, dapat dilapisi dengan cat berupa tulisan, foto/gambar atau logo.

Kelemahan dari boks berbahan fiberglass ini terletak pada aksesorinya yang mudah rusak, seperti kunci dan engsel. Kerusakan bisa terjadi karena kurang perawatan dari pengguna. Untuk menanggulangi kerusakan tersebut, dapat mengoleskan minyak sayur atau menyemprotkan minyak khusus seperti 4WD ke lubang kunci dan engsel.

Boks pengantaran berbahan fiberglass ini menggunakan bracket yang mempunyai fungsi sebagai penyanggah. Bracket pada boks sebaiknya menggunakan plat besi yang tebalnya mencapai sekitar 3 inci. Sebaiknya bracket dibuat permanen yang direkatkan oleh mur dan baut. Bracket ini yang disebut bracket siku memiliki keunggulan tidak mudah patah sebab pengikat bracket diletakkan pada handle dan pustep motor. Namun pemasangan bracket menjadi tidak praktis karena menyulitkan pengendara saat melakukan pengisian bahan bakar.

Selain bracket siku, juga ada bracket ayun. Bracket ini lebih praktis terutama memudahkan pengemudi saat pengisian bahan bakar. Yang harus dilakukan adalah mendorong boks pengantaran ke belakang dan jok motor bebek dapat dibuka. Di balik kepraktisannya, bracket ayun mempunyai kelemahan yakni terletak pada sistem ayunannya sehingga tidak semua sisi pengikat bracket direkatkan dengan baut dan mur sehingga boks menjadi tidak kencang. Terkadang bracket bisa bergeser bila ada hentakan atau guncangan adanya hal itu bracket akan mudah patah.

Dari kelima bahan baku tas/boks pengantaran, bahan kayu/tripleks serta kanvas tidak cocok digunakan untuk usaha pengantaran makanan. Bahan–bahan tersebut tidak bisa menjaga kesegaran makanan dari paparan sinar matahari maupun air hujan. Untuk bahan kayu/tripleks biasanya banyak digunakan sebagai gerobak usaha makanan keliling, seperti bubur ayam. Untuk boks pengantaran usaha katering,  boks berbahan baku fiberglass lah yang dirasa paling cocok karena bisa menahan sengatan matahari sehingga kesegaran makanan dalam boks tetap terjaga. Boks fiberglass juga bisa tahan hingga bertahun–tahun.

 

oleh: Yogi Virgianto, pemilik Aneka Cahaya Fiber, usaha yang bergerak di bidang desain, pembuatan, dan perbaikan produk dari fiberglass, di antaranya souvenir, patung, seluncur air, body dan asesories motor, bemper, speaker panel pada mobil, tandon air, perahu, jetski, box motor, miniatur pesawat, helm dan lain-lain.

 

 

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.