Sabun kecantikan tak lepas dari kehidupan sehari-hari, baik untuk mandi maupun untuk sabun cuci muka. Karena itu tak heran jika peluang pasar penjualan sabun kecantikan cukup besar. Menurut Wiyantono, Ketua Bidang Perdagangan Perkosmi Jaya (Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia), untuk skala nasional penjualannya mencapai nilai sekitar Rp 3 trilun dalam 1 tahun. Dari nilai tersebut persentase penjualan sabun kecantikan dari buah baru sekitar 10%-nya. Hal ini menunjukkan peluang pasarnya masih lebar mengingat pelaku usaha saat ini lebih banyak membuat produk sabun berbahan kimia, maupun sabun dengan ekstrak selain buah, seperti ekstrak bunga, ekstrak rempah-rempah seperti sereh, green tea, dan daun sirih.
Sabun kecantikan dari buah-buahan akan semakin tren ke depan terutama bagi masyarakat kelas menengah atas yang peduli terhadap kualitas dan manfaat produk. Apalagi khasiat sabun kecantikan berbahan ekstrak buah-buahan ini ragamnya jauh lebih banyak dibandingkan ekstrak bunga maupun rempah. Jenis sabun dari buah yang paling diminati terutama sabun papaya. Meski demikian, pelaku usaha harus terus berinovasi, membuat produk baru sabun buah yang memang sudah diketahui masyarakat bagus untuk kesehatan seperti manggis, jeruk, dan lainnya.
Anggun Pratiwi, Produsen “Hawa” Sabun Buah dan Herbal misalnya sangat bisa membaca kemauan pasar, itu sebabnya ia membuat sampai 21 varian sabun buah seperti apel, anggur, strawberry, coklat, alpukat, bengkuang, ketimun, kopi, kunyit, madu, sereh, sirih, zaitun, wortel, dan lainnya.
Bagi pelaku usaha, sebaiknya memiliki keahlian membuat sabun yang bisa dipelajari melalui kursus atau seminar tentang produksi sabun, atau merekrut karyawan dari bidang kimia seperti apoteker. Hal ini karena diperlukan pengetahuan untuk meracik bahan dengan takaran tertentu serta khasiat yang dikandung bahan baku. Selain itu juga perlu mendaftarkan produk ke BPOM untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Seperti Tedi Kurniawan, pemilik CV Natural yang telah mendaftarkan produknya ke BPOM sejak tahun 2010.
Kelebihan
Agar konsumen tertarik menggunakan, pelaku usaha juga perlu menonjolkan kelebihan produk. Misalnya membuat sabun dari ekstrak buah yang diberi tambahan aromatherapy sehingga sabun memiliki aroma segar dan dapat merelaksasi kulit saat dipakai. Packaging atau bungkus yang digunakan untuk sabun buah juga harus tampil menarik mengingat produk ini ditujukan untuk kelas menengah atas.
Sabun buah ini bisa dibentuk menyerupai lilin bentuk tabung kemudian dibungkus dengan plastik wrapping bening sehingga warna asli sabunnya tetap terlihat. Lalu dimasukkan dalam kotak plastik mika yang telah diberi label. Bisa juga menggunakan motif etnik seperti batik pada kemasan untuk membuat tampilan tampak menarik.
Dengan memperhatikan packaging dan menonjolkan kelebihan dari sabun buah, diharapkan masyarakat sat ini yang tergila-gila dengan kehidupan back to nature akan tertarik membeli. Dan prospek usaha ini memang masih menarik, karena produsen Hawa Sabun Buah dan Herbal misalnya, mampu meraup omset hingga Rp 4 juta per hari atau Rp 120 juta per bulan . Demikian juga dengan Tedi Kurniawan, pemilik CV Natural yang bisa meraih omset Rp 50 juta per bulan dari usaha yang baru 1,5 tahun dijalankannya.
Pemasaran dan Persaingan
Kebutuhan sabun kecantikan tidak mengenal musim sehingga produk ini akan selalu dibutuhkan. Apalagi bila menawarkan kelebihan. Mengingat harga jual sabun lebih mahal dibandingkan sabun biasa yang ada di pasaran, maka pelaku usaha harus menyasar konsumen kelas menengah atas, seperti pelanggan spa, dan aktif ikut pameran di mal-mal atau pameran produk kosmetik, yang banyak didatangi kelangan menengah –ke atas.
Selain itu, untuk Anda pelaku usaha pemula, sebaiknya Anda memulai pemasaran dengan memperkenalkan produk ke saudara, kerabat, teman dan rekanan dengan disertai info manfaat produk dan testimoni dari konsumen yang merasakan khasiat produk tersebut. Setelah itu, bau Anda bisa memasarkan dengan membuka keagenan. Bila usaha sudah cukup berkembang bisa menyewa outlet sehingga produk akan lebih dikenal.
Persaingan usaha sabun kecantikan home industry ini masih belum terlalu ketat mengingat pelaku usaha skala pabrikan lebih banyak bermain di volume dengan menyasar kelas menengah bawah yang memang marketnya lebih besar dibanding kelas menengah atas.
Agar Anda bisa menyasar pasar yang lebih luas (kelas menengah bawah), maka untuk produksinya Anda harus bisa menekan biaya produksi, misalnya meski disebut sebagai sabun alami dari bahan baku buah-buahan, jangan sepenuhnya menggunakan bahan baku yang berasal dari bahan alami, tetapi dicampur dengan pemakaian bahan kimia, sehingga harga jualnya bisa diturunkan di bawah Rp 5.000.
Segmen pasar menengah bawah lebih memperhatikan soal harga yang murah, dengan aroma sabun yang lebih tajam. Lain halnya dengan kelas menengah atas yang menyukai aroma yang soft dan rasa lembut di kulit saat dipakai.
Sabun kecantikan dari buah-buahan ini biasanya dijual dengan harga Rp 8.000 ke atas yang ditujukan untuk kelas menengah atas. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan produk impor yang rata-rata di atas Rp 29 ribu per 100 gram dalam bentuk padat, dan untuk sabun cair ada yang sampai Rp 75 ribu per 250 ml. Sehingga peluang pasar bagi produk lokal cukup besar.
Untung Besar
Bagi pelaku usaha yang akan terjun di bisnis ini sebaiknya melihat harga pasar dulu dengan melakukan survei harga, barulah menentukan harga jual. Untuk Harga Pokok Produksi pembuatan sabun buah seberat 100 gram menurut Wiyantono maksimal sebesar Rp 5 ribu, sudah termasuk kemasannya, dan bisa dilempar ke pasaran dengan harga Rp 15 ribu.
Pada profil pelaku usaha sabun buah sukses yang kami ulas di halaman-halaman berikut, mereka bisa menjual hingga ribuan sabun kecantikan dari buah-buahan, dankeuntungan yang didapat bisa sekitar 40-80%.