Era 1990an, klinik kecantikan sudah mulai menjamur di daerah Jakarta Selatan. Kala itu, dr. Gloria Novelita, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, yang juga pemilik Beyoutiful Skin Clinic, masih bersekolah di SMA Negeri 70 Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ketika itu, terbersit di dalam pikiran dr. Glo, begitu ia akrab disapa, kelak ia akan menjadi dokter dan memiliki klinik kecantikan di daerah Jakarta Selatan.
Lulus SMA tahun 1998, Gloria melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan lulus kedokteran umum tahun 2004. Ketika itu, dr. Gloria belum terpikir akan melanjutkan pendidikan menjadi dokter spesialis kulit dan kelamin. Ia sempat ingin menjadi dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah maupun dokter spesialis mata karena lebih memberikan rewarding spiritual.
Selepas menyelesaikan pendidikan kedokteran umum, Gloria pun mengabdikan diri di rumah sakit pemerintah, RSIA Harapan Kita, Jakarta Barat. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 2007, ia meneruskan spesialisasi kulit dan kelamin di FKUI, karena ternyata cita-citanya menjadi dokter yang memiliki klinik kecantikan tidak pernah pupus.
Membuka Klinik.
Setelah lulus spesialisasi kulit dan kelamin tahun 2011, impian dr. Gloria memiliki klinik kecantikan di daerah selatan terwujud. Padahal saat itu dr. Gloria sempat menyangsikan mimpinya karena membuka klinik kecantikan tidak mudah. Ia harus memiliki tim yang bagus, serta didukung networking dan financial yang juga bagus.
Mimpi dr. Gloria tercapai setelah ia bertemu dengan sahabat-sahabatnya semasa di FKUI, dr. Tompi, SpBP dan drg. Devya Linda, SpBM, FISID. Di tahun yang sama, ketiganya membuka klinik kecantikan Beyoutiful Aesthetic Clinic, yang beralamat di Jalan Pakubuwono VI No. 5A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Bagi dr. Gloria berbisnis bersama sahabat akan lebih menyenangkan dalam berkarya, karena lebih cocok serta memiliki visi dan misi yang sama.
One stop services menjadi unggulan klinik yang menyasar kelas A+. Karena klinik didirikan atas gabungan dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis kulit dan kelamin, serta dokter gigi spesialisasi bedah mulut, maka ada tiga divisi yang dijalankan. Ketika membuka klinik, dr. Gloria pun melepaskan pekerjaan di rumah sakit karena tanggung jawab untuk mengembangkan klinik. Kelahiran 13 November 1980 ini mengaku dalam menjalankan klinik tidak hanya praktik, tetapi juga harus mengembangkan ilmu.
Untuk mengembangkan ilmu, dr. Gloria mengikuti berbagai training seperti peeling, laser, tanam benang, filler dan lain-lain, serta belajar mengenai alat, vendor, obat-obatan dan cosmeceutical. Hal lain yang dipelajari adalah public speaking dan belajar memasarkan klinik. Ia juga harus mengawasi manajemen, serta berpromosi, menjadi pembicara dan penulis.
Strategi dan Keunggulan.
Berjalannya waktu, ketiga divisi semakin berkembang dan banyak peminat. Akhirnya, tahun lalu dilakukan pemisahan divisi agar lebih bisa mengembangkan program, pelayanan dan fasilitas. Divisi kulit pun menjadi Beyoutiful Skin Clinic, yang tetap berada dalam payung besar Beyoutiful Aesthetic Clinic.
Dalam mengembangkan kliniknya, karena target market kelas A+ maka strateginya mengutamakan pelayanan bintang lima terhadap pasien dan menjaga hubungan baik. Setiap pasien ditanya kebutuhannya, apakah ingin treatment yang cepat, nyaman, tidak ada downtime maupun instan. Kebutuhan pasien diformulasikan menjadi treatment-treatment yang ditawarkan.
Klinik langganan artis dan sosialitas ini juga memberikan pelayanan beauty clinic dan personalized sesuai kebutuhan pasien. Kebutuhan pasien berbeda-beda dan setelah berkonsultasi dengan dokter, maka dokter akan memberikan treatment plan sesuai kebutuhan (customized). dr. Gloria beserta tim mulai menggiatkan media sosial dan website, serta akan melakukan strategi advertising ke depannya agar kliniknya semakin maju.
Strategi yang dijalankan dan keunggulan yang dimiliki membuat pasien Beyoutiful Skin Clinic tidak hanya berasal dari Jakarta Selatan. Banyak pasien berasal dari luar Jakarta dan luar negeri. Ke depan, dr. Gloria mengaku akan terus mengembangkan kliniknya.
Pengembangan klinik berupa cabang baru maupun alat-alat baru disesuaikan dengan kebutuhan. Sebelum memutuskan ada alat baru, ia akan melihat efektivitas dari penggunaan alat karena idak ingin pasien kecewa jika hasilnya tidak sesuai dengan biaya yang telah dikeluarkan. Menurutnya, pasien-pasien kelas A+ lebih mementingkan hasil, fleksibilitas waktu dan solusi yang tepat.