Top Mortar tkdn
Home Bisnis Melonjak 77 Persen, Usaha Kosmetik Lokal Jadi Pilar Baru Ekonomi Indonesia

Melonjak 77 Persen, Usaha Kosmetik Lokal Jadi Pilar Baru Ekonomi Indonesia

0
Melonjak 77 Persen, Usaha Kosmetik Lokal Jadi Pilar Baru Ekonomi Indonesia (Foto Ilustrasi)

Sektor kosmetik lokal semakin menegaskan perannya sebagai penopang perekonomian nasional. Produk kecantikan buatan Indonesia kian diminati, seiring dengan bertumbuhnya jenama lokal yang mampu bersaing di pasar domestik dan mulai merambah pasar global.

Merespons perkembangan tersebut, Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan memperkuat daya saing pelaku usaha kosmetik. Kemenperin juga menyampaikan apresiasi atas ketangguhan industri kosmetik lokal yang berhasil bertahan dan bahkan berkembang di tengah tekanan situasi ekonomi global.

“Pasca-pandemi, kita menyaksikan pertumbuhan luar biasa di sektor ini. Pelaku usaha kosmetik meningkat lebih dari 77 persen dalam tiga tahun terakhir, dari 726 unit usaha pada 2020 menjadi 1.292 unit di 2024. Sebagian besar, yakni 83 persen, merupakan usaha mikro dan kecil, sementara 17 persen sisanya terdiri atas industri menengah dan besar,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita, dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025.

Reni menilai tren ini mengisyaratkan besarnya potensi industri kosmetik nasional yang harus terus didukung agar bisa menjadi motor penggerak ekonomi. Untuk itu, Kemenperin turut mendukung penyelenggaraan ajang Female Daily Future of Beauty Summit 2025 yang berlangsung di Jakarta.

Momentum Pertumbuhan Industri Kosmetik Lokal

Reni menyebutkan acara tersebut menjadi sarana penting bagi para pelaku industri kecantikan untuk bertukar wawasan dan merancang langkah strategis guna mengembangkan industri kosmetik nasional di masa depan.

“Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan para pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci agar Indonesia mampu tampil sebagai pemain penting di kancah global,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Reni mengutip data Statista yang memperkirakan nilai pasar kosmetik Indonesia akan mencapai USD9,7 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan rata-rata 4,33 persen per tahun hingga 2030. Menurutnya, data ini mengindikasikan tingginya permintaan produk kecantikan lokal, sekaligus membuktikan bahwa industri ini berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi masyarakat.

Peluang di Pasar Halal dan Bahan Alami

Lebih luas, Reni menjelaskan bahwa secara global, industri kosmetik diproyeksikan bernilai USD677,2 miliar pada 2025 dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 3,37 persen. Indonesia memiliki peluang besar menggarap pangsa pasar ini, didukung populasi perempuan lebih dari 141 juta jiwa dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan diri.

Selain itu, tren kosmetik halal juga semakin menguat. Berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy 2023/24, Indonesia menjadi konsumen kosmetik halal terbesar kedua di dunia dengan nilai konsumsi mencapai USD5,4 miliar pada 2022.

“Tren ini sejalan dengan preferensi masyarakat yang kini lebih memilih produk ramah lingkungan dan berbahan alami. Indonesia sangat diuntungkan karena memiliki kekayaan biodiversitas dengan lebih dari 30.000 spesies tanaman berkhasiat,” kata Reni.

Data Indeks Kepercayaan Industri (IKI) menunjukkan industri kosmetik, yang tergolong dalam kelompok industri kimia (KBLI 20), mengalami ekspansi selama 23 bulan berturut-turut. Hal ini menegaskan ketangguhan sektor kosmetik nasional menghadapi tantangan ekonomi global.

Untuk menjaga momentum positif ini, Kemenperin terus memperkuat ekosistem industri kosmetik agar semakin kompetitif. Langkah yang diambil meliputi peningkatan akses terhadap bahan baku, modernisasi teknologi produksi, hingga pengembangan sumber daya manusia yang mumpuni.

Selain itu, pemerintah mendorong riset dan pengembangan bahan baku lokal di fasilitas House of Wellness yang dikelola Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan di Jakarta. Upaya tersebut diperkuat dengan fasilitasi pelaku industri kosmetik untuk menembus pasar internasional melalui partisipasi di berbagai pameran global seperti Turkey Halal Expo, Almaty Kazakhstan Halal Expo, Kazan Halal Forum, dan Indonesia Halal Expo.

“Dengan kolaborasi yang solid dan dukungan penuh dari seluruh pihak, kita optimistis industri kosmetik Indonesia mampu menjadi kekuatan besar di pentas dunia,” tutup Reni.

Exit mobile version