Menjadi cantik dan sehat bukan lagi sekadar tren, melainkan sudah menjadi kebutuhan, tak heran bila bisnis kecantikan dan spa semakin menjamur. Semakin banyak orang mengunjungi spa, entah untuk relaksasi atau hanya sekadar memanjakan diri.
Dengan meningkatnya jumlah kelompok kelas menengah perkotaan yang biasanya dicirikan dengan pekerja keras, dan kesibukan yang tinggi sering membuat mereka stress menghadapi target, maka usaha spa akan terus dibanjiri konsumen. Terhadap segmen pasar kelompok inilah spa memiliki prospek bisnis yang menjanjikan.
Menurut Kusumadewi Sutanto, Ketua Asosiasi Spa dan Terapis Indonesia, kebutuhan spa sejak beberapa tahun belakangan ini menjadi cukup penting terutama bagi masyarakat perkotaan.
Bukan hanya masyarakat kelas atas, masyarakat menengah pun saat ini merasa butuh memanjakan diri di tengah hiruk pikuk kota. Karena spa memang memiliki tujuan untuk memberikan rasa rileks, nyaman, dan peremajaan untuk tubuh secara keseluruhan, baik luar maupun dalam. Hal inilah yang membuat usaha spa dapat menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan.
Thomas Lie, Pemilik My Salon menambahkan, bisnis jasa kecantikan seperti spa memiliki prospek yang cerah, karena spa berkaitan dengan manusia.
Apalagi melihat jumlah penduduk Indonesia yang mencapai angka 265 juta jiwa, dari tahun ke tahun pertumbuhan penduduk Indonesia berkembang begitu pesat dan setiap orang pasti mempunyai kesadaran untuk menjaga penampilan dan merawat diri, seperti potong rambut di salon, melakukan relaksasi melalui treatment spa, pijat refleksi, dan lain – lain.
Sedangkan menurut Bernard T. Wijaya, General Manajer PT Martha Beauty Gallery, bisnis kecantikan berprospek bagus karena tidak mengenal krisis sehingga ke depannya akan tetap cerah.
Yang jelas semua bisnis kecantikan sedang tren termasuk spa yang baru naik daun di Indonesia. Kecantikan itu sudah menjadi kebutuhan bagi setiap wanita, apalagi sekarang dikenal istilah metroseksual di mana mulai banyak kaum pria yang melakukan perawatan dengan pergi ke salon untuk facial atau ke spa untuk relaksasi. Karena itu, bisnis kecantikan tidak akan pernah surut.
Strategi memasarkan spa menurut Kusumadewi Sutanto harus membuat konsep spa yang punya ciri khas sehingga akan menarik pengunjung.
“Spa harus memiliki ciri khas perawatan yang membedakannya dari spa sejenis, ini yang disebut signature yang hanya ditemukan khusus pada spa dia saja,” jelasnya.