Ditengah ramainya perusahaan melakukan pengetatan manajemen bisnis hingga memutus hubungan kerja dengan karyawannya secara besar-besaran seperti PT Krakatau Steel, lain halnya dengan industri elektronik lokal pemegang merek Panasinic.
PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI) mampu mempertahankan roda binsisnya dengan realisasi ekspor perseroan pada semester I/2019 tumbuh sekitar 10% dibandingkan semester I/2018. Karena itu perusahaan yakin mampu menjaga pertumbuhan ekspor bahkan meningkatkan sampai akhir tahun ini.
“Perseroan menargetkan dapat meningkatkan kontribusi ekspor pada tahun ini menjadi 20% dari total penjualan dari realisasi tahun lalu sebesar 18%,” kata Direktur PMI Daniel Suhardiman
Produk baru pendingin ruangan kategori 2.0 PK dan 2.5 PK menjadi pendorong peningkatan target tersebut salah satunya ekspor ke Nigeria.
Hingga akhir tahun lalu, perseroan dapat memproduksi lebih dari 500.000 unit pendingin ruangan per tahun. Jika permintaan domestik bertambah, perseroan akan mengucurkan dana untuk melakukan ekspansi kapasitas produksi.
Produk lain yang juga berkontribusi hingga 15% dari portofolio ekspor yakni produk pompa air dan audio.