
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menegaskan pentingnya mendukung pertumbuhan para pelaku ekonomi kreatif sebagai aset strategis bangsa. Hal ini ia sampaikan dalam kegiatan “Bincang Kreatif Bersama Pegiat Ekonomi Kreatif Yogyakarta” yang digelar di Balai Pengelolaan Kekayaan Intelektual (BPKI) pada Minggu, 11 Mei 2025.
Menurut Irene, para pegiat ekonomi kreatif memiliki peran kunci dalam mendorong mesin pertumbuhan ekonomi baru Indonesia. Khususnya di Yogyakarta, yang selama ini dikenal sebagai kota seni dan budaya, dukungan perlu diberikan dalam bentuk perluasan akses kolaborasi dan jejaring agar mereka bisa berkembang ke level nasional serta menciptakan peluang kerja baru.
“Forum bincang kreatif ini menjadi ajang strategis untuk menyatukan ide, mengurai persoalan bersama, dan merancang langkah-langkah memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Yogyakarta,” ujar Irene.
Sinergi Data dan Infrastruktur Jadi Fokus Pengembangan
Lebih jauh, Irene memaparkan sejumlah inisiatif pemerintah dalam memperkuat peran sektor ekonomi kreatif dalam pembangunan nasional. Salah satu program unggulan yang tengah dijalankan adalah Ekraf Hunt—sebuah basis data yang menampilkan potensi lokal pelaku ekraf kepada publik, sekaligus menjadi peta kekuatan industri kreatif daerah.
“Program ini juga mendorong pengembangan creative hub dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia, lewat kerja sama erat antara pemerintah pusat dan dinas daerah,” jelasnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain, Yuke Sri Rahayu, menyebut kegiatan ini sebagai langkah awal menuju transformasi nyata di sektor ekonomi kreatif. Ia berharap pertemuan ini bisa menjadi ruang dialog langsung antara pemerintah dan para pelaku industri kreatif.
“Kami ingin menyerap langsung aspirasi, tantangan, dan inovasi dari para pegiat ekraf agar dapat bersama-sama membangun ekosistem yang lebih solid dan berkelanjutan,” kata Yuke.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Imam Pratanadi, menyoroti besarnya potensi kreatif yang dimiliki kota gudeg. Menurutnya, Yogyakarta memiliki kekayaan ide di berbagai sektor seperti seni rupa, pertunjukan, desain produk, hingga industri digital.
“Yang perlu kita pikirkan ke depan adalah bagaimana potensi luar biasa ini bisa terus dikembangkan dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tutup Imam.