
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus mendorong peningkatan ekspor produk elektronika, salah satunya air conditioner (AC), yang kini tengah memiliki permintaan tinggi secara global. Dalam kunjungannya ke pra-peresmian pabrik baru milik PT LG Electronics Indonesia di kawasan Cibitung, Bekasi, Rabu (16/4), Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyampaikan optimisme bahwa Indonesia mampu menembus angka ekspor AC hingga 10 juta unit per tahun.
“Kebutuhan dunia terhadap AC mencapai 2 miliar unit. Kalau kita bisa kirim 10 juta unit saja, itu masih sangat kecil, tapi sudah langkah besar untuk industri kita,” ujar Faisol.
Menurutnya, saat ini produk AC buatan Indonesia telah dipasarkan ke sejumlah negara seperti Papua Nugini, Fiji, kawasan Timur Tengah, hingga negara-negara ASEAN. Pemerintah pun terus berupaya meningkatkan daya saing produk dalam negeri agar mampu berekspansi ke lebih banyak pasar global.
Tantangan Komponen dan Dorongan Investasi Lokal
Selain peningkatan ekspor, Wamenperin juga menyoroti tantangan utama yang masih dihadapi industri AC nasional, yakni ketergantungan pada impor komponen utama. Pemerintah pun mendorong LG agar mulai memproduksi komponen penting seperti kompresor secara lokal untuk memperkuat ekosistem industri dan rantai pasok nasional.
“Penguatan industri komponen dalam negeri sangat penting untuk mewujudkan kemandirian industri AC nasional,” tambahnya.
Pemerintah, kata Faisol, terus berkomitmen memperluas penggunaan produk lokal sebagai bagian dari strategi pembangunan industri berkelanjutan. Kehadiran pabrik AC LG yang baru ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam pertumbuhan sektor elektronika dalam negeri.
Sebagai informasi, produk AC rumah tangga masih menjadi salah satu penyumbang impor terbesar untuk kategori elektronik. Pada 2024, nilai impornya mencapai USD420,46 juta meski mengalami penurunan sebesar 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Semoga dengan beroperasinya pabrik ini, kita tidak hanya bisa menekan angka impor, tapi juga semakin memenuhi permintaan domestik dan memperluas pasar luar negeri,” tutur Faisol.
LG Siap Produksi AC di Indonesia, Investasi Awal Rp374 Miliar
Menanggapi hal tersebut, President of LG Electronics Indonesia, Ha Sang-chul, menyampaikan bahwa perusahaannya siap memperkuat operasional di Tanah Air dengan memulai produksi AC secara lokal. Pabrik ini juga menjadi bagian dari ekspansi LG yang menandai 35 tahun kiprah mereka di Indonesia.
“Ini adalah investasi strategis yang mencerminkan komitmen LG untuk mendukung pertumbuhan industri dalam negeri sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja,” ungkap Ha.
Pabrik tersebut berdiri di lahan seluas 32.000 meter persegi di Cibitung, Bekasi, dan akan menjadi pusat produksi AC untuk kebutuhan residensial hingga komersial. Dengan investasi awal sebesar USD22 juta atau setara Rp374 miliar, LG menargetkan produksi perdana sebanyak 1,8 juta unit AC per tahun, yang ke depannya akan ditingkatkan hingga dua kali lipat.
Ha menegaskan, LG siap menjadi pemain utama dalam pengembangan industri AC Indonesia, tidak hanya untuk memenuhi pasar lokal, tetapi juga untuk memperluas ekspor ke berbagai negara.