Sanken Indonesia Stop Produksi, Bagaimana Nasib Karyawan dan Pelanggannya?

0
63
Sanken Indonesia Stop Produksi, Bagaimana Nasib Karyawan dan Pelanggannya?
Sanken Indonesia Stop Produksi, Bagaimana Nasib Karyawan dan Pelanggannya? (Dok Foto: Kemenperin)
Pojok Bisnis

PT Sanken Indonesia dipastikan akan menghentikan lini produksinya pada Juni 2025, sesuai dengan keputusan perusahaan induknya, Sanken Electric di Jepang. Kendati demikian, perusahaan yang bergerak di sektor komponen otomotif ini masih tetap beroperasi dengan tingkat utilitas sekitar 10 persen hingga waktu penghentian produksi tiba.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, mengungkapkan bahwa pihak perusahaan telah menginformasikan keputusan ini kepada karyawan serta pelanggan sejak Februari 2024. “Keputusan penghentian produksi ini berasal dari perusahaan induknya di Jepang dan telah disampaikan kepada pihak terkait,” ujarnya dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Jumat (21/2).

Setelah pengumuman penutupan lini produksi, PT Sanken Indonesia mulai melakukan langkah-langkah transisi, salah satunya dengan memberikan dukungan desain kepada perusahaan lain agar pelanggan tetap mendapatkan suplai komponen yang dibutuhkan.

“Produk utama yang dihasilkan PT Sanken Indonesia meliputi switch mode power supply dengan kapasitas produksi 3,95 juta unit per tahun serta transformator dengan kapasitas produksi 4,32 juta unit per tahun,” jelas Setia. Komponen-komponen tersebut banyak digunakan dalam sektor otomotif dan elektronik.

PT Mitra Mortar indonesia

Setia juga menegaskan bahwa PT Sanken Indonesia tidak memiliki hubungan dengan PT Sanken Argadwija, yang dikenal sebagai produsen perangkat elektronik rumah tangga dengan merek Sanken. “Kami ingin mengklarifikasi agar tidak ada kesalahpahaman, PT Sanken Indonesia berfokus pada produksi power supply dan transformator, bukan peralatan rumah tangga,” tambahnya.

Investasi dan Penyelesaian Hak Karyawan

PT Sanken Indonesia telah beroperasi sejak 1997 di kawasan industri MM 2100, Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai investasi sebesar Rp49 miliar sebagai bagian dari penanaman modal asing (PMA). Perusahaan ini juga mempekerjakan sekitar 457 orang tenaga kerja.

Untuk memastikan hak karyawan terpenuhi, perusahaan telah melakukan negosiasi terkait pesangon serta hak-hak lainnya sesuai dengan regulasi ketenagakerjaan yang berlaku. “Kami mendapat laporan bahwa perusahaan tengah menyelesaikan kewajiban kepada karyawannya, termasuk memberikan pelatihan kewirausahaan bagi yang berminat,” kata Setia.

Selain itu, PT Sanken Indonesia juga menjajaki peluang kerja bagi mantan karyawannya dengan menjalin komunikasi bersama perusahaan-perusahaan Jepang lain yang beroperasi di wilayah sekitarnya.

Alasan di Balik Penutupan Pabrik

Setia mengungkapkan bahwa penghentian produksi PT Sanken Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor utama. Salah satunya adalah tidak adanya dukungan pembaruan desain dan teknologi dari perusahaan induknya sejak divisi power supply dan transformator di Jepang dijual ke perusahaan lain pada 2017-2019. “Kepemilikan PT Sanken Indonesia tidak ikut berpindah tangan, sehingga mereka tidak lagi menerima dukungan inovasi dari induk perusahaan,” paparnya.

Selain itu, kesulitan bersaing dengan produk-produk baru juga menjadi faktor penyebab. “Perusahaan mengalami kerugian terus-menerus dan produk mereka tidak lagi menjadi prioritas bisnis utama Sanken Electric, yang kini lebih fokus pada pengembangan semikonduktor,” ungkapnya.

Setia menekankan bahwa keputusan ini tidak terkait dengan kondisi iklim usaha di Indonesia, melainkan merupakan kebijakan internal dari manajemen Sanken Electric di Jepang. “Perusahaan ini sudah mengalami kerugian sejak 2019, sehingga keputusan penghentian produksi lebih disebabkan oleh strategi bisnis induk perusahaan,” jelasnya.

Sanken Argadwija Tegaskan Tidak Terkait dengan PT Sanken Indonesia

Menanggapi pemberitaan mengenai penutupan pabrik, Direktur Marketing PT Sanken Argadwija, Esmond H. Tirtajasa, menegaskan bahwa perusahaannya tidak ada kaitan dengan PT Sanken Indonesia. “Pabrik yang akan ditutup itu adalah produsen komponen otomotif dan elektronik, bukan bagian dari PT Sanken Argadwija yang memproduksi peralatan rumah tangga,” katanya.

Esmond menjelaskan bahwa PT Sanken Argadwija tetap beroperasi normal dan bahkan tengah merencanakan ekspansi ke Cirebon, Jawa Barat, guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. “Masyarakat tidak perlu khawatir, layanan purna jual dan jaringan servis kami di seluruh Indonesia tetap berjalan seperti biasa dan akan terus ditingkatkan,” pungkasnya.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan