Top Mortar tkdn
Home Bisnis Jelang Panen Raya, Pemerintah Pastikan Ketersediaan Stok Beras Terkendali!

Jelang Panen Raya, Pemerintah Pastikan Ketersediaan Stok Beras Terkendali!

0
Jelang Panen Raya, Pemerintah Pastikan Ketersediaan Stok Beras Terkendali! (Dok Foto: Badan Pangan Nasional)

Pemerintah Indonesia memastikan ketersediaan stok beras nasional tetap dalam kondisi stabil memasuki tahun 2025. Upaya antisipasi telah dilakukan sejak tahun sebelumnya, di mana Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog disiapkan dalam jumlah memadai untuk menghadapi berbagai tantangan pangan.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah strategis agar pasokan beras untuk masyarakat tetap aman, meskipun terjadi fluktuasi harga maupun potensi gangguan pangan.

“Kami telah menyusun perencanaan sejak dini, dengan memastikan ketersediaan stok CBP sebanyak 2 juta ton sejak 2024. Ini menjadi cadangan penting guna menjamin kebutuhan masyarakat, terutama saat memasuki awal tahun dan masa panen yang belum merata,” ujar Arief dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 17 Februari 2025.

Persiapan Matang Menyongsong Periode Rawan Pangan

Pada awal tahun 2025, data menunjukkan stok CBP yang tersimpan di Bulog mencapai rekor tertinggi, yakni 2 juta ton. Sementara itu, proyeksi neraca pangan nasional mencatat total ketersediaan beras secara nasional mencapai 8,148 juta ton.

“Dengan angka tersebut, kami yakin menghadapi Ramadan dan Idulfitri tahun ini dengan optimisme tinggi. Apalagi, periode itu juga bertepatan dengan musim panen raya padi, sehingga kestabilan harga diharapkan tetap terjaga,” jelas Arief.

Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap dinamika pangan di kawasan Asia Tenggara, menyusul pengumuman keadaan darurat pangan yang dikeluarkan Filipina pada awal Februari 2025. Pemerintah Filipina terpaksa melepas cadangan beras guna menekan lonjakan harga akibat defisit pasokan di negara tersebut.

Sebagai perbandingan, data dari Philippine News Agency menyebutkan bahwa Filipina mengalami deflasi harga beras sebesar 2,3 persen pada Januari 2025, setelah sebelumnya mencatat inflasi 0,08 persen pada Desember 2024.

“Kita bersyukur kondisi beras di Indonesia relatif stabil. Kami turut mendoakan agar situasi di Filipina segera pulih, karena ketahanan pangan adalah kepentingan bersama di kawasan ini,” tutur Arief.

Penguatan Peran Bulog Sesuai Amanat Regulasi

Sebagai bagian dari amanat Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021, Bapanas memiliki kewenangan untuk menugaskan Perum Bulog dalam mengelola CBP. Tugas ini meliputi penyaluran bantuan pangan, stabilisasi harga, serta distribusi beras dalam situasi darurat, seperti bencana alam.

Selain menjamin kecukupan stok, pemerintah juga terus memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak terkait, guna memastikan distribusi beras berjalan efisien hingga ke pelosok negeri. Langkah ini bertujuan menjaga kestabilan harga dan daya beli masyarakat, khususnya di tengah situasi global yang kerap berpengaruh pada sektor pangan.

“Kami ingin memastikan bahwa beras yang tersedia saat ini mencukupi kebutuhan nasional, sekaligus sebagai jaring pengaman saat diperlukan intervensi pasar,” tegas Arief.

Langkah pemerintah ini merupakan bagian dari strategi ketahanan pangan jangka panjang, dengan menitikberatkan pada penguatan produksi dalam negeri dan upaya mencapai swasembada beras. Panen raya yang diprediksi berlangsung mulai Maret hingga Mei 2025 diharapkan menjadi momentum optimal untuk meningkatkan serapan gabah petani dan memperkuat stok beras nasional.

Dengan stok yang telah dipersiapkan secara matang sejak tahun sebelumnya, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak khawatir terhadap ketersediaan beras sepanjang 2025. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas pangan demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Exit mobile version