Produk Kerajinan Lokal Makin Diminati, 10 IKM Hadir di Inacraft 2025

0
52
Produk Kerajinan Lokal Makin Diminati, 10 IKM Hadir di Inacraft 2025
Produk Kerajinan Lokal Makin Diminati, 10 IKM Hadir di Inacraft 2025 (Dok Foto: Kemenperin)
Pojok Bisnis

Kementerian Perindustrian terus mengambil langkah strategis untuk memperluas jangkauan produk kerajinan lokal di pasar global. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan dukungan bagi industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kerajinan dan kain tradisional agar dapat berpartisipasi dalam ajang pameran bertaraf internasional. Langkah ini terbukti memberikan semangat baru bagi para perajin lokal dalam memperkenalkan karya mereka ke pasar domestik maupun internasional.

Mendukung IKM Melalui Program Pengembangan

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menegaskan bahwa pihaknya secara aktif memberikan berbagai program pengembangan bagi IKM agar lebih kompetitif.

“Kami di Kemenperin, melalui Ditjen IKMA, telah melaksanakan berbagai inisiatif guna membantu pelaku IKM dalam meningkatkan kualitas produk, keterampilan, serta pengetahuan mereka. Selain itu, kami juga membuka akses pasar yang lebih luas agar promosi produk kerajinan lokal semakin efektif,” ujar Reni dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (6/2).

Menurut Reni, potensi industri kerajinan nasional sangat besar berkat keberagaman sumber daya alam yang tersebar di seluruh Indonesia. Ditambah lagi, keterampilan tinggi para perajin dalam mengolah bahan baku lokal menjadi produk bernilai seni tinggi semakin memperkuat daya saing industri ini.

PT Mitra Mortar indonesia

“Kerajinan tangan dari Indonesia bukan sekadar produk, tetapi juga mencerminkan budaya, kearifan lokal, serta kreativitas yang terus berkembang. Hal ini memberikan nilai tambah yang tinggi di pasar,” tambahnya.

Partisipasi di Inacraft 2025 sebagai Wadah Promosi

Sebagai bentuk dukungan nyata, Ditjen IKMA Kemenperin telah memfasilitasi sepuluh IKM binaannya untuk berpartisipasi dalam Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) ke-25, yang berlangsung pada 5-9 Februari 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan.

Pameran ini merupakan salah satu ajang terbesar di Asia Tenggara untuk industri kerajinan, sekaligus menjadi tempat bagi perajin lokal untuk memamerkan produk unggulan mereka. Tahun ini, Inacraft mengusung tema “Sustainability and Collaboration”, dengan menampilkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai “Icon Pavilion”, mengusung tema “The Cosmological Axis of Yogyakarta Living in Harmony”.

Adapun sepuluh IKM yang mendapatkan fasilitasi dari Ditjen IKMA Kemenperin di Inacraft 2025 adalah:

  1. Rubysh Jewelry
  2. Hexagon by Zara Tentriabeng Designs
  3. Intan Songket
  4. Tuban Lokcan Tenun Gedhog dan Batik Tulis
  5. Miss Allyna
  6. Ketak Nusantara
  7. Cemara Ceramics
  8. Risman Wijaya Keramik
  9. Cabaco.id
  10. Bagbone Leather

Produk-produk dari IKM tersebut dipamerkan dalam satu paviliun Kemenperin yang berlokasi di Main Lobby Booth No. B JCC.

“IKM yang kami fasilitasi telah melalui proses kurasi ketat sejak awal Januari 2025. Kami ingin memastikan bahwa produk yang ditampilkan memiliki standar kualitas tinggi, sehingga mampu bersaing dengan produk impor dan memperkuat posisi di pasar lokal maupun internasional,” tegas Reni.

Potensi Ekspor Kerajinan Indonesia

Industri kerajinan nasional masih memiliki peluang besar di pasar ekspor. Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenperin, ekspor produk kerajinan Indonesia sepanjang tahun 2024 mencapai USD 679,02 juta. Lima negara tujuan ekspor utama antara lain China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.

Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, menambahkan bahwa pemerintah terus menjalankan berbagai program pembinaan guna memperkuat daya saing industri ini. Beberapa program yang telah dilakukan antara lain:

  • Fasilitasi sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) dan Forest Stewardship Council (FSC) untuk produk berbahan dasar kayu dan hasil hutan.
  • Pembinaan bagi wirausaha baru di sektor IKM kerajinan.
  • Penerapan konsep Industri 4.0 untuk meningkatkan efisiensi produksi.
  • Pembangunan dan revitalisasi sentra IKM di berbagai daerah.
  • Restrukturisasi mesin dan peralatan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan industri kerajinan nasional semakin berkembang dan mampu memperkuat posisinya di kancah internasional. Melalui inovasi dan strategi promosi yang tepat, produk-produk buatan perajin lokal bisa lebih dikenal dan diminati oleh pasar global.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan