Top Mortar tkdn
Home Bisnis Industri Pengolahan Kuasai Ekonomi Indonesia, Sumbang 18,98% PDB Nasional

Industri Pengolahan Kuasai Ekonomi Indonesia, Sumbang 18,98% PDB Nasional

0
Industri Pengolahan Kuasai Ekonomi Indonesia, Sumbang 18,98% PDB Nasional (Tangkapan Layar, Live Streaming YouTube BPS)

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa sektor industri pengolahan terus menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia sepanjang tahun lalu. Dengan kontribusi mencapai 18,98 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sektor ini mencatat peran terbesar dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri pengolahan tetap menjadi lapangan usaha dengan kontribusi paling besar terhadap perekonomian, disusul oleh sektor perdagangan sebesar 13,07 persen, pertanian 12,61 persen, konstruksi 10,09 persen, serta pertambangan yang mencapai 9,15 persen. Sektor-sektor ini juga menunjukkan tren pertumbuhan positif,” ujar Amalia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Selain menjadi penyumbang terbesar bagi PDB, sektor industri pengolahan juga mencatatkan kontribusi pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 0,9 persen dari total pertumbuhan ekonomi kumulatif pada 2024 yang mencapai 5,03 persen.

Permintaan Domestik dan Ekspor Dorong Industri Pengolahan

Amalia menjelaskan bahwa pertumbuhan industri pengolahan terutama didorong oleh meningkatnya permintaan, baik dari dalam negeri maupun pasar ekspor. Sektor makanan dan minuman, misalnya, mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,9 persen berkat tingginya kebutuhan konsumsi domestik serta pasokan bahan baku industri.

Sementara itu, industri logam dasar mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 13,34 persen, yang banyak dipicu oleh lonjakan permintaan ekspor, terutama untuk produk besi dan baja. Tak hanya itu, sektor industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik juga tumbuh sebesar 6,16 persen, didukung oleh ekspor komponen elektronik dan peralatan listrik ke berbagai negara.

Sektor Perdagangan dan Konstruksi Jadi Pendorong Ekonomi

Selain industri pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, termasuk perbaikan mobil dan sepeda motor, menjadi kontributor terbesar kedua dalam pertumbuhan ekonomi nasional dengan kontribusi 0,67 persen.

“Peningkatan produksi dalam negeri serta pertumbuhan impor turut mendorong pertumbuhan sektor perdagangan. Secara rinci, perdagangan besar dan eceran, kecuali kendaraan bermotor, mengalami kenaikan sebesar 5,95 persen, meskipun sektor perdagangan mobil dan sepeda motor mencatat pertumbuhan sedikit negatif, yakni minus 0,05 persen,” jelas Amalia.

Di peringkat ketiga, sektor konstruksi memberikan kontribusi sebesar 0,64 persen terhadap pertumbuhan ekonomi, seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dan swasta.

“Lapangan usaha konstruksi terus berkembang sejalan dengan peningkatan belanja modal pemerintah di berbagai proyek, mulai dari pembangunan gedung, jalan tol, bendungan, hingga pengembangan kawasan industri dan pariwisata,” tambahnya.

Teknologi dan Mobilitas Masyarakat Picu Pertumbuhan Sektor Informasi dan Transportasi

Sektor informasi dan komunikasi juga memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi dengan kontribusi sebesar 0,5 persen. Menurut Amalia, hal ini disebabkan oleh peningkatan lalu lintas data (data traffic) seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha dalam berkomunikasi dan melakukan transaksi digital.

Di sisi lain, sektor transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan pesat sebesar 8,69 persen, sementara industri akomodasi dan makanan minuman naik 8,56 persen.

Kedua sektor ini berkembang pesat akibat meningkatnya mobilitas masyarakat, pertumbuhan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara, serta meningkatnya aktivitas ekonomi yang mendukung sektor perjalanan dan perhotelan.

Meskipun ada sektor yang mencatat pertumbuhan lebih tinggi, industri pengolahan tetap menjadi tulang punggung utama dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Exit mobile version