Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Langkah Besar! Indonesia Kini Punya Pabrik AC Skala Penuh Pertama

Langkah Besar! Indonesia Kini Punya Pabrik AC Skala Penuh Pertama

0
Langkah Besar! Indonesia Kini Punya Pabrik AC Skala Penuh Pertama (Dok Foto: Kemenperin)

Presiden Prabowo Subianto terus mendorong semangat penggunaan produk lokal sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekonomi dalam negeri. Peluang bagi produk-produk buatan Indonesia untuk menguasai pasar domestik semakin terbuka lebar, didukung oleh permintaan yang tinggi. Salah satu contohnya adalah produk penyejuk udara (AC) asli Indonesia, yang menunjukkan tren permintaan positif hingga mencapai 5 juta unit per tahun pada 2023.

Namun, data menunjukkan neraca perdagangan industri elektronika masih mencatat angka negatif. Produk household, termasuk AC, menyumbang sekitar USD1,8 miliar atau 6% dari total impor elektronik. Meski demikian, sektor ini mulai menunjukkan perubahan positif dengan adanya langkah nyata dari produsen lokal.

Pabrik AC Skala Penuh Pertama di Indonesia

PT Daikin Industries Indonesia (DIID) telah membangun pabrik AC skala penuh pertama di Tanah Air. Pabrik ini berlokasi di Greenland International Industrial Center, Cikarang, dan diresmikan melalui kegiatan Factory Tour oleh Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, pada Kamis (12/12).

“Kami sangat mengapresiasi pembangunan pabrik ini. Seluruh proses produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga produk siap jual, dilakukan di dalam negeri. Ini langkah penting untuk mengurangi dominasi impor di sektor elektronik,” ungkap Faisol.

Pembangunan pabrik ini menelan investasi sebesar Rp3,3 triliun dengan kapasitas produksi mencapai 1,5 juta unit AC per tahun. Investasi ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi 1.600 hingga 2.500 orang. Produksi massal akan dimulai pada Desember 2024, dengan fokus pada AC rumah tangga.

Dorongan untuk Mandiri Produksi Komponen

Wamenperin Faisol Riza juga mendorong agar PT Daikin tidak hanya memproduksi AC, tetapi juga mengembangkan produksi komponen penting seperti kompresor yang saat ini masih diimpor. “Dengan memproduksi komponen utama di dalam negeri, ketergantungan terhadap impor bisa berkurang, dan Indonesia dapat lebih mandiri di sektor ini,” tegasnya.

Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi brand besar lainnya untuk ikut berinvestasi di Indonesia. Menurut Faisol, langkah Daikin sebagai market leader di pasar AC adalah keputusan yang tepat, dan merek lain di sektor elektronika diharapkan dapat mengikuti jejaknya.

Standar Tinggi dan Komitmen Lokal

Presiden Direktur DIID, Khamhaeng Boonthavee, menjelaskan bahwa pabrik ini akan mengadopsi standar kualitas global yang diterapkan oleh Daikin di Jepang. “Seluruh proses produksi diawasi secara ketat untuk memastikan kualitas terbaik yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia,” ujarnya.

Direktur DIID, Budi Mulia, menambahkan bahwa fasilitas yang berdiri di atas lahan seluas 20 hektare ini telah memenuhi berbagai persyaratan, seperti Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), Standar Nasional Indonesia (SNI), dan Sertifikat Hemat Energi (SHE).

“Sejalan dengan program TKDN, kami menargetkan tingkat TKDN lebih dari 40% pada tahun 2025. Dengan ini, kami yakin dapat memperkenalkan AC buatan Indonesia yang berkualitas tinggi kepada masyarakat luas pada pertengahan 2025,” pungkas Budi.

Pendirian pabrik ini menjadi tonggak penting dalam upaya memajukan produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dengan komitmen pemerintah dan pelaku industri seperti Daikin, peluang Indonesia untuk menjadi pemain utama di pasar domestik dan global semakin terbuka lebar.

Exit mobile version