Kementerian Perindustrian terus aktif mendorong pertumbuhan industri kreatif di Indonesia untuk menghasilkan produk yang inovatif dan kompetitif. Dengan potensi pasar yang besar dan dukungan SDM terampil, Indonesia diyakini mampu bersaing di kancah global.
“Kami mendukung penuh pelaku industri kreatif untuk mengembangkan usahanya, termasuk kolaborasi antar pelaku industri di Indonesia. Ini akan mendorong kemajuan ekonomi kreatif,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat peluncuran Kolaborasi Bertigabelas #melangkahbareng seri kolaborasi kolektif Nevertoolavish x Tokopedia dengan 12 Brand dan Band Lokal di Jakarta, Jumat (7/6).
Pada tahun 2024, Nevertoolavish bekerja sama dengan tiga grup band dan sembilan brand lokal untuk produk apparel, tas, hingga aksesoris dengan tema “The Prism of Zodiac Colors”. Setiap brand dan band akan merilis produk yang merepresentasikan zodiak di tiap bulannya.
Menurut data Statistika Market Insight 2024, nilai pasar domestik industri fesyen di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai USD7,72 miliar dari sektor apparel (USD4,04 miliar), aksesoris (USD2,18 miliar), dan alas kaki (USD1,64 miliar).
“Sektor industri fesyen diproyeksikan tumbuh rata-rata 4,26 persen per tahun hingga 2029, dengan nilai pasar mencapai USD9,6 miliar. Angka ini bisa meningkat seiring pertumbuhan sektor manufaktur nasional,” jelas Agus. Peluang ini memberikan kesempatan bagi industri kreatif di Indonesia untuk merebut pasar domestik di tengah persaingan produk impor.
Kontribusi Industri Fesyen Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Agus juga mengapresiasi pelaku industri fesyen dan kriya yang berkontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. “Saat ini terdapat 962 ribu industri fesyen di dalam negeri, dengan sektor tekstil, pakaian jadi, kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mengalami kenaikan 12 persen dari tahun sebelumnya. Sektor ini padat karya, dengan lebih dari 1,6 juta tenaga kerja,” ungkapnya.
Pertumbuhan konsumsi pakaian, alas kaki, dan jasa perawatannya melesat 7,02 persen (y-o-y) pada kuartal II 2023, pertumbuhan tertinggi sejak 2010. Kemudahan berbelanja melalui e-commerce seperti Tokopedia dan meningkatnya preferensi masyarakat terhadap merk lokal Indonesia seperti Nevertoolavish menjadi pendorong utama.
Menperin optimistis, kinerja industri manufaktur Indonesia akan terus ekspansif sejalan dengan peningkatan produktivitas domestik.
“Industri manufaktur menjadi pilar utama ekonomi tanah air, dengan pertumbuhan mencapai 4,7 persen dan proyeksi mencapai 5 persen pada tahun ini. Kontribusi manufaktur adalah yang terbesar dibanding sektor lain, mencapai 18 persen, dengan sumbangsih ekspor manufaktur mencapai 80 persen,” paparnya.
Jinerja Ekspansif Industri Tekstil Nasional
Agus juga menegaskan bahwa pandangan industri tekstil sebagai sektor sunset industry dapat dipatahkan. Berdasarkan survei Indeks Kepercayaan Industri (IKI), industri tekstil dan produk tekstil menunjukkan kinerja ekspansif, berkat kerja keras seluruh stakeholder.
Pada triwulan I 2024, industri TPT menunjukkan perbaikan signifikan dengan pertumbuhan PDB 2,64 persen (y-o-y) dan peningkatan 5,92 persen secara Q to Q dibanding Q4-2023 yang mengalami kontraksi -1,15 persen. Nilai ekspor triwulan I-2024 meningkat 0,19 persen atau USD2,95 miliar.
Agus menyampaikan bahwa peningkatan ini didorong oleh e-commerce seperti Tokopedia serta preferensi masyarakat terhadap merek lokal. Menurutnya, peningkatan konsumsi tersebut seharusnya dilihat sebagai peluang bagi industri tekstil dalam negeri.
Pemerintah melalui Kemenperin sebagai manajer kampanye #BanggaBuatanIndonesia terus mendorong integrasi kampanye lokal untuk menjadikan produk lokal kebanggaan masyarakat.
“Merek asli indonesia seperti Nevertoolavish memiliki perbedaan dan khas yang tidak kalah dengan brand dari luar negeri. Ciri khas ini membuat Nevertoolavish berpeluang menjadi frontrunner fashion brand Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri,” ungkap Menperin.