Kolaborasi Perdagangan dan Investasi Indonesia-Uzbekistan Kian Erat di Power Uzbekistan 2024

0
267
Kolaborasi Perdagangan dan Investasi Indonesia-Uzbekistan Kian Erat di Power Uzbekistan 2024
Kolaborasi Perdagangan dan Investasi Indonesia-Uzbekistan Kian Erat di Power Uzbekistan 2024 (Dok Foto: Kemenperin)
Pojok Bisnis

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka peluang bagi pelaku industri dalam negeri untuk memperluas pasar ekspor mereka, terutama ke negara-negara nontradisional. Salah satu strategi yang diimplementasikan adalah dengan memfasilitasi keikutsertaan dalam pameran internasional seperti Power Uzbekistan 2024.

Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin, Priyadi Arie Nugroho, mengungkapkan bahwa Power Uzbekistan 2024 merupakan ajang tahunan terbesar untuk para profesional di industri energi.

“Tahun ini, acara ini diikuti oleh sekitar 400 pelaku usaha dari 34 negara, dengan target lebih dari 15.000 pengunjung,” kata Priyadi dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu (18/5).

Priyadi menekankan pentingnya partisipasi dalam Power Uzbekistan 2024 sebagai peluang besar untuk memperluas akses pasar produk elektronika dan telematika Indonesia di Asia Tengah.

PT Mitra Mortar indonesia

Ia menjelaskan bahwa Uzbekistan sedang mempersiapkan diri untuk menjadi pusat industri di kawasan tersebut.

Peluang Besar di Power Uzbekistan 2024

Sebagai bagian dari upaya ini, Kemenperin mendorong diversifikasi produk ekspor nonkomoditas, khususnya produk manufaktur berteknologi tinggi, untuk meningkatkan ekspor barang dan jasa dari sektor industri manufaktur.

Sales Manager PT. Sharp Electronics Indonesia, Galus Cyntia Dewi, menyampaikan apresiasinya atas fasilitasi Kemenperin yang memungkinkan perusahaan berpartisipasi dalam Paviliun Indonesia di Power Uzbekistan 2024. “Kami menerima tanggapan positif dari pengunjung yang tertarik dengan produk kami,” ujarnya.

Pada akhir pameran, PT. Sharp Electronics Indonesia mendapatkan tawaran menarik dari produsen home appliances setempat untuk bekerja sama dan mengembangkan produksi di Uzbekistan. Ia menambahkan bahwa hal ini akan ditindaklanjuti dengan dukungan Kemenperin dan KBRI di Tashkent.

Duta Besar RI di Tashkent, Sunaryo Kartadinata, menjelaskan bahwa stabilitas makroekonomi Uzbekistan dan hubungan bilateral dengan Indonesia membuka peluang kerja sama perdagangan dan investasi.

“Uzbekistan adalah mitra penting bagi Indonesia, dan ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat relasi di sektor energi,” tuturnya.

Sunaryo juga menyoroti potensi energi terbarukan Uzbekistan.

“Negara ini menetapkan target untuk memasok 25 persen kebutuhan energinya dari sumber daya terbarukan pada tahun 2030,” ujarnya.

Kolaborasi dan Kesempatan Kerja Sama

Indonesia diharapkan dapat menyambut potensi kolaborasi dengan berbagai mitra internasional, baik dalam bentuk investasi, peningkatan akses pasar, pengembangan sumber daya manusia, R&D, serta bidang kerja sama lainnya di Asia Tengah, khususnya Uzbekistan.

“Dengan partisipasi tujuh perusahaan nasional, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan negara-negara mitra potensial,” ungkap Sunaryo.

Pada Power Uzbekistan 2024, Kemenperin melibatkan tujuh perusahaan dari industri elektronika dan telematika, industri pipa minyak bumi dan gas, industri alat ukur, dan kawasan industri.

Perusahaan-perusahaan tersebut adalah PT Sinar Baja Elektrik, PT 3S International, PT Communication Cable Systems Indonesia, PT Rainbow Tubulars Manufacture, Bandung Techno Park, PT Indonesia Pomalaa Industry Park, dan PT Sharp Electronics Indonesia.

Menariknya, pada penutupan pameran Power Uzbekistan 2024, ITECA Exhibitions sebagai penyelenggara memberikan penghargaan kepada Paviliun Indonesia sebagai Best Corporate Design, mengalahkan paviliun dari negara dan industri lainnya. Partisipasi Paviliun Indonesia adalah hasil kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan KBRI Tashkent.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan