Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Penguatan Nilai Tukar Rupiah Setelah Pengumuman Pemenang Pemilu 2024

Penguatan Nilai Tukar Rupiah Setelah Pengumuman Pemenang Pemilu 2024

0
Penguatan Nilai Tukar Rupiah Setelah Pengumuman Pemenang Pemilu 2024 (Ilustrasi Foto, SUmber: Bisnis.com)

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Kamis, tepat setelah pengumuman kemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI merupakan cerminan dari respons positif pasar terhadap hasil politik tersebut.

Saat perdagangan dimulai, rupiah dibuka dengan kenaikan sebesar 55 poin atau 0,35 persen, mencapai Rp15.668 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di Rp15.723 per dolar AS.

Dilansir dari Antara, Menurut analis Finex Brahmantya Himawan, dari perspektif domestik, hasil akhir dari keputusan KPU yang menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai pemenang memiliki dampak yang signifikan.

Sentimen Positif Pasar Terhadap Hasil Politik

Diharapkan bahwa pasangan terpilih akan meneruskan arah kebijakan yang telah terbukti berhasil, yang pada gilirannya memberikan sentimen positif bagi rupiah dalam jangka panjang.

Tidak hanya itu, agenda pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2024, bersamaan dengan pelantikan anggota DPR RI dan DPD RI pada 1 Oktober 2024, juga menjadi faktor yang mendukung kestabilan politik dan ekonomi di masa mendatang.

Di sisi lain, keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25 sampai dengan 5,55 persen juga memberikan kontribusi positif terhadap penguatan rupiah.

Keputusan ini, yang dianggap dovish oleh sebagian pelaku pasar, memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga acuan FFR dapat diturunkan dalam tiga kali putaran pada tahun 2024.

Kontribusi Positif dari Keputusan Bank Sentral AS

Hal ini tidak hanya memberikan dorongan bagi ekonomi AS tetapi juga mempengaruhi ekspektasi pasar global terhadap potensi penurunan suku bunga, termasuk di Indonesia. Tidak hanya faktor internal, kebijakan ekonomi eksternal juga memengaruhi penguatan nilai tukar rupiah.

Keluarnya bank sentral Jepang dari kebijakan suku bunga negatif memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi di Jepang, yang pada gilirannya dapat meningkatkan permintaan akan produk ekspor Indonesia dan meningkatkan arus tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Dengan demikian, hal ini memiliki dampak positif bagi penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Perkembangan positif dalam politik domestik dan kebijakan ekonomi eksternal yang kondusif telah memberikan dorongan bagi rupiah, dengan para analis memproyeksikan batas harga atas di Rp15.700 per dolar AS dan batas harga bawah di Rp15.570 per dolar AS pada perdagangan hari Kamis ini.

Exit mobile version