Guna meningkatkan daya saing dan memperluas akses pasar industri kecil, khususnya sektor Kerajinan Indonesia di pasar global, Kementerian Perindustrian telah menyelenggarakan fasilitas bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk berpartisipasi dalam pameran internasional. Salah satu pameran ternama yang diikutsertakan adalah Ambiente di Messe Frankfurt, Jerman pada akhir Januari 2024.
Partisipasi dalam Pameran Ambiente merupakan langkah strategis untuk mengembangkan industri kerajinan, memperluas pasar ekspor, dan memperbaiki neraca perdagangan Indonesia. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyatakan harapannya bahwa keikutsertaan ini akan membangun ekonomi dan perdagangan yang lebih kuat bagi industri kerajinan Indonesia di Eropa.
Pada tahun ini, Ditjen IKMA Kemenperin telah memfasilitasi sepuluh IKM untuk berpartisipasi dalam Pameran Ambiente 2024. Beberapa di antaranya adalah Grandis Home, Bana Andaru Nusantara, Yogya Indo Global, Jawa Classic, Alam Cipta Karya, Hasibuan Design, Abbacraft Multi Kreasi, Art Classic Indonesia, Indorisakti, dan Siji Lifestyle.
Reni menjelaskan bahwa mereka mendapatkan fasilitas khusus berupa lahan pameran seluas 133 meter persegi dengan desain khusus, serta biaya pengiriman produk dan paket promosi dari Ditjen IKMA.
Keikutsertaan ini merupakan yang ke-14 bagi Ditjen IKMA Kemenperin sejak tahun 2008. Pameran Ambiente di Messe Frankfurt, Jerman, merupakan pameran dagang internasional di sektor home decor dan kerajinan yang dihadiri oleh peserta dari 168 negara.
Sebagai ajang Promosi untuk Memperluas Pasar Ekspor
Reni menilai bahwa partisipasi sepuluh IKM tersebut dapat menjadi ajang promosi untuk memperluas pasar ekspor, mempromosikan inovasi produk, membuka hubungan bisnis baru, dan membina hubungan baik dengan para pembeli yang sudah terjalin.
Melalui pameran ini, para pelaku IKM juga dapat memahami situasi pasar lebih baik dan melakukan studi banding terhadap para kompetitor. Reni mengungkapkan bahwa sepuluh IKM yang difasilitasi Ditjen IKMA pada Ambiente 2024 berhasil mendapatkan penawaran dari pembeli potensial di Asia, Eropa, dan Amerika dengan nilai permintaan mencapai USD457 ribu dan nilai penawaran sebesar USD775 ribu.
Potensi Besar Industri Kerajinan Indonesia
Sementara industri kerajinan Nasional menyumbang signifikan pada ekspor, masih terdapat peluang besar untuk pertumbuhan lebih lanjut. Data TradeMap.org menunjukkan bahwa ekspor kerajinan Indonesia ke dunia mencapai USD 603,956 juta, dengan kinerja ekspor ke Eropa mencapai USD129,182 juta.
Indonesia memiliki pangsa pasar sekitar 1,25% dari pasar kerajinan dunia. Direktur Industri Aneka dan IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Alexandra Arri Cahyani, menegaskan bahwa potensi industri kerajinan Indonesia dapat berkembang positif karena didukung oleh sumber daya alam yang melimpah dan kemampuan perajin.
Industri kerajinan Indonesia juga memiliki dampak positif pada ekonomi nasional dengan sentra industri kerajinan tersebar di berbagai provinsi, seperti Bali, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Dengan pasar ekspor yang besar dan perkembangan industri yang terus meningkat, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan market share ekspor kerajinan secara signifikan.