Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Pengembangan Hilirisasi: Menggali Potensi Komoditi Spirulina dan Porang

Pengembangan Hilirisasi: Menggali Potensi Komoditi Spirulina dan Porang

0
435
Spirulina
Pengembangan Hilirisasi: Menggali Potensi Komoditi Spirulina dan Porang (Ilustrasi Foto: Dok Dream.co.id)
Pojok bisnis

Kebijakan hilirisasi dalam sektor agro merupakan fokus utama Kementerian Perindustrian. Inisiatif ini terutama ditujukan untuk mengembangkan komoditas seperti spirulina (mikroalga) dan porang.

Kemenperin secara aktif mendukung perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam proses hilirisasi, termasuk melalui kerja sama dengan stakeholder terkait.

Beberapa perusahaan yang telah berhasil melaksanakan hilirisasi terhadap spirulina menghasilkan produk berbasis spirulina seperti superfood (suplemen dan kopi), superskin (masker wajah), dan supernature (pakan).

PT Mitra Mortar Indonesia

Guna untuk meningkatkan penetrasi pasar, perluasan jaringan pasar menjadi prioritas, termasuk kolaborasi dengan industri pakan.

PT Alga Bioteknologi, sebuah perusahaan di Jawa Tengah yang terlibat dalam pengolahan spirulina, sedang bekerja sama dengan Laboratorium Teknologi Pangan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang.

Pengembangangan Bahan Baku Spirulina Juga Bisa Untuk Pencegahan Stunting

Mereka sedang mengembangkan biskuit berbahan baku spirulina sebagai nutrisi tinggi protein untuk tumbuh kembang bayi dan pencegahan stunting di Indonesia.

Perusahaan ini memiliki ambisi untuk menguasai pasar Eropa dan mencapai 10% pasar dalam negeri melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti Universitas Diponegoro dan Universitas Setia Budi.

Sementara itu, CV Tri Mitra Agro Semarang, perusahaan binaan Kemenperin yang melakukan hilirisasi porang, telah berhasil mengekspor produk utamanya, yaitu porang berbentuk chip, ke beberapa negara termasuk Tiongkok dan Jepang.

Kemenperin memberikan dukungan untuk pengembangan produk lain, seperti tepung glukomanan dengan ukuran partikel yang lebih halus (120-150 mesh) dan kadar glukomanan 90%, dibandingkan dengan kadar manan saat ini yang hanya 70%. Kerja sama dengan IPB University, Bogor, dalam penelitian bersama menjadi salah satu bentuk dukungan Kemenperin.

Kementerian Perindustrian juga mendorong penggunaan glukomanan dalam negeri dengan mengadakan Business Matching antara industri tepung glukomanan dan industri pengguna dalam negeri.

Poin penting dalam kegiatan ini adalah penyamaan spesifikasi tepung glukomanan yang dibutuhkan oleh industri pengguna dalam negeri dengan produk hasil industri.

Kemenperin juga mendukung kerja sama antara industri pengolahan porang dengan perusahaan kosmetik untuk produksi masker wajah dan potensial lainnya untuk perluasan jaringan pasar.

Top Mortar Semen Instan