PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW). Acara peresmian PLTS ini dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Kamis, (2/11).
Presiden Jokowi menyatakan komitmennya terhadap pembangunan PLTS ini sebagai wujud keseriusan pemerintah dan PLN dalam menyediakan sumber listrik yang handal dan berkelanjutan dengan memanfaatkan energi yang ramah lingkungan di IKN Nusantara.
Proyek PLTS ini sejalan dengan visi pembangunan IKN sebagai kota hutan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Sumber Energi Hijau di Ibu Kota Nusantara
Menurut Jokowi, PLTS ini merupakan langkah awal untuk menjawab pertanyaan mengenai ketersediaan listrik yang bersumber dari energi hijau di IKN. Kapasitas PLTS ini masih dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan.
Proyek PLTS ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas CO2 hingga 104.000 ton per tahunnya. Dengan kemampuannya menghasilkan energi hijau sekitar 93 Giga Watt Hour (GWh) per tahun, PLTS ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di IKN.
Jokowi juga menginginkan agar instalasi kabel kelistrikan di IKN ditanam di bawah tanah untuk menjaga estetika kawasan. Hal ini sebagai langkah untuk menjaga keindahan kota dan menghindari tampilan kabel listrik di atas permukaan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN dalam menyediakan sistem kelistrikan yang andal dan berkelanjutan untuk IKN Nusantara. Proyek PLTS ini merupakan kerja sama antara PLN Nusantara Power (NP) dan perusahaan energi Singapura, Sembcorp Utilities Pte. Ltd. PLTS yang berlokasi di Sepaku, Penajam Paser Utara, ditargetkan akan beroperasi pada Mei 2024.
Manfaarkan Teknologi Terkini
Darmawan menambahkan bahwa PLN akan mendukung infrastruktur kelistrikan hijau untuk IKN dengan teknologi terkini, seperti Artificial Intelligence (AI), yang akan menjadikan jaringan kabel di bawah tanah sesuai dengan konsep ramah lingkungan, pintar, dan estetis.
Selain itu, PLN juga berencana membangun zona energi terbarukan sebagai pusat riset, bisnis, pendidikan, dan inovasi di sekitar IKN. PLN akan bekerja sama dengan berbagai mitra terbaik dalam ekosistem yang lebih besar.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik hijau di IKN Nusantara, PLN akan memanfaatkan potensi sumber energi hidro di sekitarnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas hingga 1.000 MW.
Dengan langkah-langkah ini, sistem kelistrikan IKN Nusantara akan sepenuhnya bergantung pada sumber energi terbarukan, sesuai dengan komitmen PLN mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.