Centaline, agen properti ternama dari China, saat ini sedang mengajukan tuntutan senilai 1 miliar yuan atau sekitar Rp2 triliun kepada sejumlah pengembang properti China, termasuk perusahaan terkenal seperti Evergrande.
Menurut laporan dari South China Morning Post pada Selasa (22/8/2023), perusahaan-perusahaan seperti Evergrande, Kaisa Group Holding, Baoneng Group, Shimao Property Holdings, dan beberapa lainnya, berutang 1 miliar yuan kepada Centaline Shenzhen.
Tuntutan ini terungkap dalam tangkapan layar dari dokumen yang ditandatangani oleh Kepala Eksekutif Centaline, Alex Shi, pada tanggal 10 Agustus.
Dokumen ini baru-baru ini beredar di internet dan menunjukkan utang yang belum dibayarkan oleh para pengembang agen properti. Pihak Centaline Group juga telah mengkonfirmasi keabsahan dokumen ini kepada pemerintah daerah.
Mengambil Langkah Hukum
Centaline Shenzhen telah mengambil langkah hukum untuk memulihkan 535 juta yuan atau sekitar Rp1,1 triliun dari komisi yang belum dibayarkan oleh para pengembang properti.
Hingga saat ini, mereka berhasil memenangkan 400 juta yuan atau sekitar Rp843 miliar melalui upaya hukum mereka. Keputusan pengadilan masih ditunggu untuk menentukan nasib sisanya.
Sementara menunggu tuntutan hukumnya dipenuhi, Centaline Shenzhen menghadapi kesulitan dalam membayar komisi kepada para pekerjanya.
Perusahaan mengakui bahwa para pekerja dan perusahaan menghadapi kerugian akibat kegagalan pembayaran komisi oleh beberapa pengembang baru-baru ini. Untuk mengatasi situasi ini, perusahaan telah membentuk tim khusus untuk mencari solusi.
Dokumen ini juga mengungkapkan bahwa dalam industri ini, remunerasi untuk staf penjualan biasanya terdiri dari gaji pokok dan komisi. Namun, karyawan hanya berhak menerima komisi setelah perusahaan mendapatkan pembayaran dari para pengembang properti.
Jika pemerintah China meminta Centaline Shenzhen untuk membayar para pekerja sebelum semua tuntutan terhadap para pengembang diselesaikan, maka perusahaan akan menghadapi beban keuangan tambahan, diperkirakan mencapai lebih dari 400 juta yuan.
Peningkatan Utang yang Melebihi Nilai Aset
Meskipun demikian, mayoritas pengembang yang disebutkan dalam dokumen ini saat ini menghadapi krisis utang. Beberapa di antaranya, termasuk Evergrande, mengalami peningkatan utang yang melebihi nilai aset mereka.
Hal ini dapat berdampak pada upaya Centaline Shenzhen untuk mendapatkan kembali dana yang mereka tuntut melalui jalur pengadilan.
Situasi ini menunjukkan bahwa komisi penjualan dianggap sebagai hak kredit umum, mirip dengan utang kepada pemasok lainnya. Centaline Shenzhen mungkin perlu menggunakan langkah-langkah pra-litigasi untuk menyita aset dan akun utama para pengembang sebelum memulai negosiasi lebih lanjut.
Centaline Unit Shenzhen, didirikan pada tahun 1997, merupakan agen real estat terkemuka di kota China selatan dengan jaringan lebih dari 5.000 agen.