Produk Mamin Indonesia Diminati Pengunjung di Pameran Food and Beverages West Africa

0
318
(Dok: instagram/itpclagos5)
Pojok Bisnis

Lagos – Produk makanan dan minuman Indonesia diminati pengunjung di pameran Food and Beverages West Africa. Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos berpartisipasi dalam pameran Food and Beverages West Africa (F&BWA) pada 14—16 Juni 2022 di Landmark Centre Lagos, Nigeria.

Empat perusahaan Indonesia hadir dalam pameran ini, yaitu PT Mayora Indah Tbk dengan produk biskuit, permen, dan kopi instan; PT Kalbe International Plc dengan produk mamin sehat; PT Serena Indopangan Industri dengan produk biskuit dan permen; serta PT Mitra Mulia Makmur dengan produk wadah makanan plastik dan produk rumah tangga.

“Selama tiga hari penyelenggaraan pameran F&BWA, produk mamin Indonesia mencuri perhatian pengunjung dan para pelaku usaha. Ini terlihat dari banyaknya Paviliun Indonesia menerima permintaan tertulis untuk PT Serena Indopangan Industri sebanyak 72 permintaan, PT Mitra Mulia Makmur sebanyak 183 permintaan, PT Mayora Indah Tbk sebanyak 370 permintaan dan PT Kalbe International sebanyak 85 permintaan,” terang Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos Hendro Jonathan.

Hendro menyampaikan, produk mamin dari ke empat perusahaan tersebut menjadi daya tarik tersendiri karena kualitas dan ragam produknya. Selain mamin, banyak pebisnis wanita dan pria yang tertarik dengan produk wadah makanan plastik Indonesia karena lebih berkualitas dan memiliki harga yang bersaing dibandingkan produk serupa dari negara lain.

Top Mortar gak takut hujan reels

“Salah satunya, Kay Raq International Company yang tertarik menjadi distributor tunggal di Nigeria untuk produk Miracle dan Moorlife dari PT Mitra Mulia Makmur dengan order pertama sebanyak 3 x 40dry container,” ujar Hendro.Hendro menjabarkan, total potensi transaksi Paviliun Indonesia pada penyelenggaraan pameran ini mencapai USD 677 ribu. Nilai tersebut terdiri dari permintaan produk wadah makanan plastik dan produk rumah tangga senilai USD570 ribu, produk kesehatan senilai USD 60 ribu, produk biskuit senilai USD 45 ribu, serta transaksi ritel produk permen senilai USD 2ribu.

“Konsumen Nigeria lebih memilih produk mamin dari negara-negara Asia karena dinilai berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk Eropa dan Amerika yang memiliki harga relatif lebih tinggi. Khusus untuk pembeli dari Nigeria bagian utara, sertifikasi halal pada produk Indonesia menjadi salah satu nilai tambah karena besarnya populasi muslim di wilayah tersebut,” jelas Hendro.

Hendro menekankan, upaya promosi perusahaan Indonesia termasuk para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) oleh jajaran Kementerian Perdagangan merupakan bukti bahwa peluang produk Indonesia tetap terbuka dan diminati pembeli Nigeria. Asalkan, para pelaku usaha menyediakan materi promosi dan juga waktu untuk berinteraksi dengan calon pembeli.

“Terlebih, saat ini pelaksanaan pameran di Nigeria sudah berlangsung normal. Tidak ada lagi kewajiban terkait protokol kesehatan seperti saat pandemi Covid-19 di tahun-tahun sebelumnya,” imbuh Hendro.

Dalam kegiatan ini, ITPC Lagos juga menyelenggarakan seminar bisnis dan memberikan kesempatan kepada para perusahaan untuk memaparkan keunggulan produknya serta mengundang mitra bisnis baru melalui paparan dan sesi tanya jawab.F&BWA merupakan pameran dagang internasional yang menampilkan produk mamin terbesar di Afrika Barat.

Tahun ini, F&BWA diikuti 210 peserta yang berasal dari Nigeria dan mancanegara, antara lain Pakistan, Inggris, Turki, India, Belanda, Slovenia, dan Malaysia. Hingga hari ketiga penyelenggaraan, terdapat lebih dari 4.000 pengunjung luring yang hadir dari seluruh negara bagian di Nigeria dan negara-negara Afrika Barat lainnya.

Berdasarkan data Trademap, total nilai impor produk makanan dengan kode HS 21 (miscellaneous edible preparations) Nigeria dari dunia pada 2021 mencapai USD 327 juta dan produk minuman dengan kode HS 22 (beverages, spirits and vinegar) Nigeria dari dunia pada 2021 mencapai US261 juta dengan negara penyuplai utama adalah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jerman, dan Italia, diikuti Indonesia dengan nilai ekspor sebesar USD 51 juta. Di kawasan ASEAN, Indonesia berada di peringkat pertama penyuplai produk mamin terbesar ke ke Nigeria setelah Malaysia dan Thailand.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan