Nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah. Penutupan perdagangan Jumat (03/05/2019), kurs rupiah berada di angka Rp 14.250/US$ atau melemah 5 poin (0,04%). Nilai rupiah ini berada pada posisi paling lemah sejak 15 Maret 2019.
Pelemahan ini selain kondisi politik di dalam negeri yang belum stabil, rupiah juga mendapat tekanan dari dolar AS yang terlalu kuat. Hanya yen Jepang dan rupee India menungguli greenback.
Selain itu, gairah pelaku pasar masuk ke pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia sedang surut. Investor sedang menunggu hasil kesepakatan damai dagang AS-China.
Berdasarkan kurs transaksi Bank Indonesia (USD/IDR) nilai kurs jual Rp 14.353, kurs beli Rp 14.211 dan kurs tengah Rp 14.282.
Selain rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut melemah, begitu juga dengan harga emas Comex. Dari 631 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 128 saham menguat, 264 saham melemah, dan 239 saham stagnan.
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2019 menguat 0,3 persen atau 3,8 poin ke level US$1.275,80 per troy ounce, setelah sempat melemah hingga leve US$1.269 per troy ounce.
Sedangkan harga emas Antam turun Rp1.000 menjadi Rp660.000 per gram dan harga buyback melemah Rp1.000 menjadi Rp582 per gram.