Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Bingung Pilih Bank? Ini Dia Perbedaan Mencolok Bank Syariah dan Konvensional

Bingung Pilih Bank? Ini Dia Perbedaan Mencolok Bank Syariah dan Konvensional

0
Bingung Pilih Bank? Ini Dia Perbedaan Mencolok Bank Syariah dan Konvensional (Foto Ilustrasi)

Bagi kamu yang mungkin baru pertama kali mendengar tentang bank syariah dan bank konvensional, kamu mungkin bertanya-tanya apa sebenarnya perbedaan antara keduanya. Keduanya memang berfungsi sebagai lembaga keuangan, tetapi cara kerja dan prinsip dasarnya cukup berbeda. Mari kita coba pahami perbedaannya dengan gaya yang lebih santai.

1. Prinsip Dasar: Syariah vs Bunga

Perbedaan paling mendasar antara bank syariah dan bank konvensional terletak pada prinsip yang mereka gunakan.

  • Bank Syariah beroperasi berdasarkan prinsip syariah (hukum Islam). Ini berarti, mereka tidak boleh mengambil atau memberikan bunga (riba) dalam segala bentuk transaksi. Riba dianggap haram dalam Islam. Sebagai gantinya, bank syariah menggunakan konsep bagi hasil, di mana keuntungan dan kerugian dibagi sesuai kesepakatan antara bank dan nasabah.
  • Bank Konvensional, di sisi lain, menggunakan sistem bunga. Bank memberikan bunga kepada nasabah yang menyimpan uang di bank, dan juga mengenakan bunga kepada nasabah yang meminjam uang. Dalam sistem ini, keuntungan bank biasanya berasal dari selisih antara bunga yang diterima dan bunga yang dibayarkan.

2. Produk yang Ditawarkan: Beda Nama, Beda Cara Kerja

Kamu mungkin akan menemukan beberapa produk perbankan yang serupa di kedua jenis bank ini, tetapi cara kerjanya berbeda.

  • Tabungan dan Deposito
    • Di bank konvensional, tabungan dan deposito menawarkan bunga sebagai imbalan.
    • Di bank syariah, produk serupa berbasis akad mudharabah, di mana bank dan nasabah berbagi keuntungan berdasarkan perjanjian awal. Jika tidak ada keuntungan, nasabah juga tidak mendapat imbalan.
  • Pembiayaan atau Pinjaman
    • Di bank konvensional, pinjaman diberikan dengan syarat pengembalian plus bunga yang telah ditentukan.
    • Di bank syariah, produk serupa disebut pembiayaan dan bisa menggunakan beberapa jenis akad, seperti murabahah (jual beli), di mana bank membeli barang yang diinginkan nasabah lalu menjualnya dengan harga yang sudah ditambah margin keuntungan yang disepakati. Tidak ada unsur bunga di sini.

3. Hubungan Bank dan Nasabah: Investor atau Pemberi Pinjaman?

  • Di bank konvensional, nasabah yang menyimpan uang dianggap sebagai pemberi pinjaman kepada bank. Bank menggunakan uang ini untuk memutar bisnis mereka, dan sebagai imbalannya, nasabah mendapat bunga.
  • Di bank syariah, nasabah yang menyimpan uang dianggap sebagai investor. Mereka berpartisipasi dalam bisnis yang dilakukan bank. Jika bisnis tersebut menghasilkan keuntungan, maka nasabah mendapatkan bagi hasil sesuai kesepakatan awal. Jika bisnis tersebut rugi, nasabah pun akan ikut menanggung kerugian, walaupun dalam praktiknya bank syariah biasanya sangat berhati-hati dalam mengelola risiko.

4. Pengawasan: Badan Syariah dan Otoritas Keuangan

Kedua jenis bank ini diawasi oleh otoritas perbankan nasional, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Namun, bank syariah memiliki pengawasan tambahan dari Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dewan ini memastikan bahwa semua produk dan transaksi bank syariah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Sedangkan di bank konvensional, pengawasan dilakukan oleh otoritas perbankan tanpa adanya dewan khusus yang memastikan kepatuhan pada aturan agama.

5. Manajemen Risiko: Konvensional vs Syariah

Perbedaan dalam manajemen risiko juga cukup menarik.

  • Di bank konvensional, risiko cenderung hanya dikelola oleh pihak bank. Nasabah yang menabung atau meminjam hanya perlu memikirkan besaran bunga.
  • Di bank syariah, nasabah dan bank sama-sama berbagi risiko. Dalam pembiayaan berbasis bagi hasil, misalnya, jika usaha yang didanai mengalami kerugian, nasabah ikut menanggung risiko tersebut, meskipun hal ini sudah diatur dengan baik untuk meminimalkan risiko bagi nasabah.

6. Transparansi: Bagi Hasil vs Bunga Tetap

Dalam bank syariah, transparansi lebih dijaga, terutama dalam hal keuntungan yang diperoleh dari transaksi. Karena sistem yang digunakan adalah bagi hasil, nasabah biasanya tahu dari mana keuntungan itu berasal.

Di bank konvensional, bunga sudah ditetapkan sejak awal, jadi nasabah mungkin tidak terlalu peduli atau tidak tahu persis dari mana keuntungan bank diperoleh. Transparansi lebih berfokus pada aspek legal dan bunga yang ditetapkan di awal perjanjian.

Mana yang Cocok untuk Kamu?

Jika kamu mencari perbankan yang berbasis pada prinsip syariah dan menghindari bunga, maka bank syariah adalah pilihan yang tepat. Namun, jika kamu tidak memiliki keberatan dengan sistem bunga, bank konvensional mungkin lebih sesuai dengan kebutuhan kamu.

Yang terpenting adalah kamu memahami bagaimana setiap jenis bank bekerja, sehingga kamu bisa memilih mana yang paling sesuai dengan keyakinan dan kebutuhan finansialmu. Apapun pilihanmu, keduanya menawarkan kemudahan dalam hal menyimpan uang dan melakukan transaksi finansial.

Exit mobile version