Menteri Investasi Ungkap Alasan Pengusaha RI Investasi Melalui Singapura dan Malaysia

0
345
Menteri Investasi
Menteri Investasi Ungkap Alasan Pengusaha RI Investasi Melalui Singapura dan Malaysia
Pojok Bisnis

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan alasan banyak negara yang memilih berinvestasi di Indonesia melalui negara-negara seperti Singapura atau Malaysia, yaitu karena belum adanya pusat keuangan yang memadai di Tanah Air.

Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Jumat. Singapura masih mendominasi investasi ke Indonesia sebagai hub finansial, demikian disampaikan Bahlil.

“Hingga kuartal pertama 2023, Singapura masih berada di peringkat pertama. Diikuti oleh Hong Kong di peringkat kedua, Tiongkok di peringkat ketiga, lalu Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Korea, Belanda, dan Australia,” kata Bahlil (Menteri Investasi) seperti yang dilansir pada Sabtu.

Bahlil juga mengungkapkan bahwa Singapura tetap menjadi pusat keuangan dan investasi yang mengalir ke Indonesia. Bahkan, sebagian besar uang dari pengusaha Indonesia juga ditempatkan di Singapura. “Hal ini menjadi bahan introspeksi bagi kita. Saya telah mencoba mencari alasan mengapa banyak yang menempatkan uang mereka di Singapura. Saya terus mencari alasannya, dan ternyata dikatakan bahwa pusat keuangan kita belum sebaik Lagoon dan Singapura,” ungkapnya.

Top Mortar gak takut hujan reels

Oleh karena itu, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemberian Perizinan Berusaha, Kemudahan Berusaha, dan Fasilitas Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha di Ibu Kota Nusantara (IKN). PP tersebut bertujuan untuk menempatkan pusat keuangan di ibu kota baru. “Oleh karena itu, dalam PP Nomor 12/2023 mengenai IKN, kami telah menyediakan tempat untuk pusat keuangan di IKN. Sama seperti Singapura dan Lagoon, pajaknya sangat rendah,” tambah Bahlil.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa realisasi investasi dari Singapura ke Indonesia mencapai 10,54 miliar dolar AS pada tahun 2022. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 12,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), dan merupakan rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir. Tidak hanya pada tahun 2022, realisasi investasi dari Singapura juga masih menjadi yang tertinggi sejak tahun 2010 di Indonesia, kecuali pada tahun 2013 di mana Singapura berada di peringkat kedua.

Dengan upaya pemerintah untuk mengembangkan pusat keuangan di ibu kota baru, diharapkan Indonesia dapat meningkatkan daya tariknya bagi investor dan mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain sebagai hub finansial. Ini juga akan membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi negara dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan