Saham Emiten Sawit Anjlok Pasca Jokowi Larang Ekspor CPO

0
640
Pojok Bisnis

Jakarta – Pemerintah akhirnya menetapkan larangan ekspor CPO dan minyak goreng. Hal itu disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi dalam konferensi pers secara virtual, usai memimpin rapat pemenuhan kebutuhan pokok rakyat di Istana.

“Pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 April 2022 sampai batas waktu yang ditentukan kemudian” kata Jokowi, dikutip dari YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat (22/4/2022).

Dampak dari kebijakan larangan ekspor CPO tersebut mulai terlihat awal minggu ini. Sejumlah saham emiten perusahaan kelapa sawit dalam negeri berguguran pada Senin (25/4/2022)

Dikutip RTI Business, saham PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) tercatat turun 6,94 persen dari 1.440 menjadi 1.340 per saham. Perusahaan milik konglomerat Salim Group tersebut memproduksi minyak sawit mentah, karet, kakao, teh, dan biji-bijian.

PT Mitra Mortar indonesia

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga turun 4,71 persen dari 510 menjadi 486. Emiten milik Salim Group tersebut memproduksi minyak goreng Bimoli dan produk turunan minyak kelapa sawit lainnya.

Penurunan tertinggi tercatat oleh PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) sebesar 6,92 persen dari 650 menjadi 605. Perusahaan tersebut mengoperasikan 24 perkebunan kelapa sawit di Sumatera dan Jambi dengan luas 158 ribu hektare untuk perkebunan sawit dan 1.400 hektare untuk perkebunan karet.

Emiten kelapa sawit milik Bakrie Group yakni PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP) juga mencatatkan penurunan hingga 6,25 persen dari 128 menjadi 120 per saham. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi minyak kelapa sawit, karet hingga oleokimia.

Emiten kelapa sawit milik konglomerat Sinarmas yakni PT Sinar Mas Agro Resources and Tech Tbk (SMAR) juga turun 3,17 persen dari 4.730 menjadi 4.580.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan