Penjualan Motor Meningkat, Tunas Ridean Bukukan Kenaikan Laba 23%

0
736
Ilustrasi PT Tunas Ridean. (radarmalang.id)
Pojok Bisnis

Berempat.com – PT Tunas Ridean Tbk. (TURI) mengklaim telah membukukan peningkatan laba grup bisnis otomotif sebesar 23% menjadi Rp297 miliar untuk periode sampai dengan Desember 2018. Naiknya penjualan unit motor menjadi faktor utama kenaikan laba yang diterima oleh Tunas Ridean, yang juga disusul oleh tingginya marjin perdagangan mobil.

Direktur Utama Tunas Ridean, Rico Setiawan mengakui jika pasar motor nasional tengah meningkat hingga 8% atau menjadi 6,4 juta unit yang diikuti kenaikan penjualan sepeda motor sebesar 11%.

“Penjualan sepeda motor grup, terutama yang berlokasi di Sumatra mendapat keuntungan dari kenaikan harga hasil pertanian, yang menyebabkan kenaikan penjualan sebesar 11% menjadi 248.857 unit,” ungkap Rico di Jakarta, Rabu (27/2).

Berbeda dengan penjualan sepeda motor yang meningkat, penurunan penjualan justru dialami Tunas Ridean pada penjualan mobil sebesar 6% atau menjadi 48.326 unit. Padahal, pasar mobil nasional tengah naik 7% atau menjadi 1,2 juta unit.

Top Mortar gak takut hujan reels

Kendati demikian, Tunas Ridean masih mendapatkan laba dari bisnis rentalnya yang berkontribusi 5% atau menjadi Rp65,6 miliar. Kontribusi tersebut bersumber dari keuntungan dari pelepasan atau penjualan armada yang didapat Tunas Ridean lebih tinggi. Ditambah adanya kenaikan biaya depresiasi dan pinjaman dalam ekspansi dan penggantian armada.

“Armada rental sedikit meningkat menjadi 8.634 unit,” sambung Rico.

Dengan pendapatan bersih grup yang mencapai Rp13,4 triliun, Rico menjelaskan bahwa Tunas Ridean telah membagikan dividen interim kepada para pemegang saham pada akhir Desember 2018 lalu. Dividen tersebut dibagikan sebesar Rp8 per saham atau lebih tinggi Rp3 dari tahun 2017 yang sebesar Rp5 per saham.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.