Berempat.com – PT Waskita Beton Precast Tbk. tahun ini menargetkan adanya peningkatan kinerja di beberapa sektor. Di antaranya ialah peningkatan nilai kontrak, laba bersih, dan pendapatan. Untuk nilai kontrak, perusahaan berkode emiten WSBP ini menargetkan adanya kontrak baru hingga Rp10,39 triliun.
“Perseroan menargetkan laba naik sekitar 19 persen dibandingkan 2018. Perusahaan juga menargetkan nilai kontrak baru 2019 sebesar Rp 10,39 triliun, baik dari proyek internal maupun eksternal,” ujar Direktur Utama WSBP Jarot Subana dalam keterangan tertulis, Kamis (7/1).
Selain itu, produsen beton pracetak (precast) dan beton cair (ready mix) ini optimis mampu meraih pendapatan mencapai Rp9,37 triliun dan laba bersih Rp1,31 triliun di tahun ini. Sementara itu, anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini sebesar Rp922,96 miliar.
Sebagai perbandingan, tahun lalu nilai kontrak baru WSBP mencapai Rp6,66 triliun. Adapun total kontrak yang dikelola (order book) senilai Rp17,34 triliun, termasuk kontrak bawaan (carry over) tahun 2017 sebesar Rp10,68 triliun.
Sementara untuk pendapatan perseroan, hingga kuartal III-2018 WSBP mencatat sebesar Rp5,43 triliun atau naik 8,3% dibandingkan periode sama tahun 2017 yang sebesar Rp5,01 triliun. Kemudian peningkatan juga terjadi pada laba bersih sebesar 7,2% atau menjadi Rp885 miliar dibanding periode sama tahun 2017 sebesar Rp825 miliar. Adapun gearing ratio per kuartal III-2018 sebesar 75,4%, gross margin 28,7%, dan net profit margin 16,3%.
Selain itu, tahun lalu diketahui bahwa kapasitas produksi anak usaha PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) ini mencapai 3,5 juta ton, meningkat 7,7% dibanding 2017 yang sebanyak 3,25 juta ton. Kapasitas tahun lalu juga meningkat 32% dibanding 2016 yang sebanyak 2,65 juta ton.
Saat ini, WSBP memiliki 11 plant. Tersebar di sejumlah daerah, yaitu Cibitung, Palembang, Karawang, Subang, Sadang, Sidoarjo, Kalijati, Bojonegara, Klaten, Gasing, dan Legundi. Perseroan juga memiliki 72 batching plant.