Top Mortar tkdn
Home Bisnis Starbucks Berbenah, PHK Ribuan Karyawan untuk Perbaiki Bisnis

Starbucks Berbenah, PHK Ribuan Karyawan untuk Perbaiki Bisnis

0
Starbucks Berbenah, PHK Ribuan Karyawan untuk Perbaiki Bisnis (Ilustrasi Foto)

Jaringan kedai kopi ternama asal Amerika Serikat, Starbucks, mengumumkan akan melakukan PHK sekitar 1.100 posisi korporat sebagai bagian dari strategi restrukturisasi bisnisnya.

Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (25/2/2025), kebijakan ini diambil di bawah kepemimpinan CEO Brian Niccol yang berupaya memperbaiki kinerja perusahaan setelah mengalami penurunan penjualan.

“Kami tengah menyederhanakan struktur organisasi dengan mengurangi lapisan birokrasi dan duplikasi tugas, sehingga dapat menciptakan tim yang lebih ringkas dan responsif,” ungkap Niccol dalam surat resminya kepada para karyawan.

Ia menambahkan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat akuntabilitas, serta menyederhanakan kompleksitas bisnis guna menciptakan integrasi yang lebih solid di seluruh jaringan Starbucks.

Pemulihan Starbucks di Tengah Tantangan Pasar

Niccol yang resmi menduduki posisi CEO pada tahun 2024, menghadapi tantangan berat setelah saham Starbucks mengalami penurunan sekitar 40 persen sejak puncaknya pada 2021. Kondisi ini dipicu oleh merosotnya permintaan di dua pasar utamanya, yakni Amerika Serikat dan China.

Dikenal atas keberhasilannya dalam menghidupkan kembali bisnis Chipotle Mexican Grill, Niccol kini menerapkan strategi bertajuk Back to Starbucks, yang mencakup perampingan struktur organisasi serta peningkatan pengalaman pelanggan di gerai-gerai AS.

Sejak enam bulan menjabat sebagai CEO, saham Starbucks telah menunjukkan pemulihan lebih dari 22 persen, bahkan naik hampir 2 persen dalam perdagangan saham pada Senin (24/2) sore.

“Kami tetap membuka rekrutmen untuk posisi prioritas yang sejalan dengan struktur baru ini serta memperkuat kapasitas yang dibutuhkan perusahaan ke depan,” lanjut Niccol.

Dampak PHK dan Proyeksi ke Depan

Niccol menegaskan bahwa kebijakan PHK ini tidak akan memengaruhi karyawan yang bekerja di gerai maupun investasi yang telah dilakukan untuk memperpanjang jam operasional toko.

Menurut laporan tahun 2024, Starbucks memiliki sekitar 211.000 karyawan di Amerika Serikat dan 150.000 tenaga kerja lainnya yang tersebar di berbagai negara.

Jim Sanderson, analis dari NorthCoast Research, menilai bahwa jumlah PHK kali ini tergolong signifikan dibandingkan dengan pemangkasan tenaga kerja terakhir yang dilakukan Starbucks pada tahun 2018, ketika sekitar 350 karyawan perusahaan diberhentikan di bawah kepemimpinan CEO sebelumnya, Kevin Johnson.

Namun, Sanderson menekankan bahwa masih perlu ditinjau lebih lanjut mengenai divisi mana yang terdampak serta bagaimana kebijakan ini selaras dengan strategi jangka panjang perusahaan dalam menjaga keberlanjutan bisnisnya di pasar global.

Exit mobile version