Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan pentingnya digitalisasi dalam rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan ketepatan waktu. Ia mendorong Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) untuk mengambil langkah nyata dalam memperkuat infrastruktur teknologi digital di industri rantai pasok.
Penegasan ini disampaikan oleh Mendag Zulkifli Hasan pada Sesi Pembahasan Fasilitasi Perdagangan dan Perdagangan & Inklusivitas dalam Pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan APEC di Arequipa, Peru, Sabtu (18/5).
Mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, hadir pula Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani, serta Duta Besar RI untuk Lima, Peru, Ricky Suhendar.
Pentingnya Digitalisasi dalam Rantai Pasok
Digitalisasi merupakan elemen penting dalam rantai pasok dan konektivitas regional. APEC harus mengambil tindakan konkret untuk mendukung peningkatan infrastruktur teknologi digital di sektor rantai pasok,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag juga menguraikan perkembangan digitalisasi rantai pasok perdagangan di Indonesia. Ia menekankan peran platform Indonesia National Single Window (INSW) dan National Logistics Ecosystems (NLE) dalam mengintegrasikan rantai pasok di Indonesia. Selain itu, Indonesia terus mengoptimalkan implementasi Trade Facilitation Agreement dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan memanfaatkan platform digital dan Komite Nasional Fasilitasi Perdagangan.
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa inklusivitas di pasar global dan rantai nilai, terutama bagi perempuan dan pelaku UMKM, telah menjadi bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Upaya-upaya yang dilakukan mencakup memfasilitasi akses keuangan bagi perempuan dan UMKM, meningkatkan kapasitas dalam bidang perdagangan dan kewirausahaan, serta memberikan dukungan akses ke platform ritel modern. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan partisipasi inklusif UMKM dan perempuan dalam rantai pasok serta pasar global.
Partisipasi Aktif Indonesia dalam Perdagangan Digital
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan bahwa Indonesia berpartisipasi aktif dalam perundingan Work Programme on E-Commerce WTO dan Joint Statement Initiatives on Electronic Commerce. “Perundingan ini bertujuan untuk menyusun kerangka aturan perdagangan digital dan memfasilitasi partisipasi UMKM dan perempuan dalam perdagangan digital global,” tambahnya.
Selain itu, untuk meningkatkan fasilitasi perdagangan di ASEAN, Mendag Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa sedang diintensifkan finalisasi perundingan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dan peningkatan komitmen ASEAN Plus One Free Trade Agreement. Unsur utama dalam perundingan ini mencakup komitmen terhadap UMKM, lingkungan, perdagangan berkelanjutan, dan digitalisasi.
“Upaya digitalisasi, inklusivitas, dan partisipasi UMKM sejalan dengan APEC Services Competitiveness Roadmap (ASCR). Indonesia mendorong ekonomi APEC untuk mengimplementasikan ASCR. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen mendukung hasil pertemuan Menteri Perdagangan APEC serta mendukung prioritas transformasi digital dan inklusi ekonomi,” tutup Mendag Zulkifli Hasan.