Berempat.com – Di sepanjang tahun ini, PT Bank Mandiri Tbk. telah menyalurkan kredit ke dua sektor penting yang capai lebih dari Rp 320 triliun. Dua sektor tersebut yaitu infrastruktur dengan penyaluran Rp 165 triliun dan perkebunan sebesar Rp 160 triliun. Khusus untuk infrastruktur, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit untuk pembangunan jalan tol, jalur kereta api double track, kereta listrik, dan banyak lagi.
Direktur Manajemen Resiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menyebutkan bahwa jumlah kredit yang sudah disalurkan di 2 sektor penting tersebut sekitar 15% dari total kredit yang dilakukan oleh BUMN. Sampai dengan akhir tahun ini, Siddik optimis dapat mencapai 13% untuk prosentase kredit di Bank Mandiri sebesar Rp 700 triliun.
“Kami optimistis angka tersebut bisa tercapai mengingat saat ini banyak proyek yang sedang dikerjakan,” ujar Siddik di Pameran Bisnis dan Pembangunan Indonesia (IBD) Expo 2018 di Convention and Exhibition Hall Grand City, Surabaya, Sabtu (6/10).
Menurut Siddik, Bank Mandiri sangat bangga terhadap kontribusi dari setiap capaian prestasi bisnis BUMN pada masyarakat luas. “Karena badan usaha milik negara ini memiliki peranan penting terhadap pembangunan di Indonesia,” imbuhnya.
Apalagi, Siddik mengungkapkan bahwa Menteri BUMN Rini Soemarno pernah mengatakan bahwa pemerintah memiliki dua tangan dalam hal pembangunan, yakni dari APBN dan BUMN.
Selain mendukung dari segi pengkreditan, Bank Mandiri juga menjalankan strategi lain dalam hal pembangunan. Hal tersebut diperlihatkan di booth Bank Mandiri yang dibuka di IBD Expo Surabaya. Salah satu program yang diusung pada pameran ini yaitu program Rumah Kreatif BUMN (RKB).
RKB tersebut merupakan upaya Bank Mandiri untuk mendukung pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Siddik menjelaskan, pendekatan yang diambil oleh RKB yaitu dengan sistem inkubator. Artinya, pelaku UMKM akan dibina dan mendapat pendampingan dari BUMN.
Pendampingan tersebut, sambung Siddik, meliputi peningkatan kualitas produk, proses pengemasan, penjualan daring dengan memanfaatkan e-commerce seperti di belanja.com milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan banyak lagi.