Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Respons Netizen: Makin Ngelunjak! Pedagang di Tanah Abang Usulkan Penutupan Shopee dan...

Respons Netizen: Makin Ngelunjak! Pedagang di Tanah Abang Usulkan Penutupan Shopee dan Lazada

0
Pedagang Tanah Abang Mengusulkan Penutupan Shopee dan Lazada, Respons Netizen: Makin Ngelunjak!

Pedagang di Tanah Abang, Jakarta Pusat, masih merasakan dampak penurunan pelanggan meskipun TikTok Shop telah ditutup. Bahkan, baru-baru ini, sejumlah pedagang di Tanah Abang memasang poster yang meminta agar platform e-commerce besar seperti Shopee, Lazada, dan toko online lainnya juga ditutup.

Mereka menuliskan pesan yang mengatakan, “Kembalikan Tanah Abang yang dulu, Tolong hapuskan TikTok shop, Lazada, Shopee tolong kami pak, Hapus online shop.”

Protes ini terjadi karena pedagang di Tanah Abang merasa bahwa persaingan dengan toko online besar telah merugikan usaha mereka. Salah satu pedagang, Anton, mengungkapkan bahwa penjualan dan omzetnya mengalami penurunan drastis.

Ia merasa heran mengapa toko online bisa menawarkan harga lebih murah sementara kualitas barang yang mereka jual sama.

Namun, sikap para penjual di Tanah Abang yang menginginkan penutupan toko online ini juga mendapatkan kritikan dari sebagian warganet.

Beberapa berpendapat bahwa para pedagang seharusnya berinovasi dan berusaha bersaing dengan toko online lainnya.

Komentar Netizen di Sosial Media

“Yee ngikutin jaman dong! Berinovasi laahhh,” kritik warganet.

Warganet lain juga menuliskan beragam pendapat di kolom komentar. Tak sedikit dari mereka yang menilai jika pedagang Tanah Abang semakin “ngelunjak”, serta tidak mai berupaya bersaing dengan toko lain.

” Ya gak gini juga mintanya, itu kan app memang buat jual beli. Kalau semua di tutup downgrade lagi apa2 harus nyari manual. Kadang nyari barang offline kalau jauh itu sulit,” komentar lain dari netizen di sosial media twitter.

“Wuiihh…. Keren banget nih. Dikira cuman tanah abang aja yg boleh jualan. Kasian umkm kalo gini,” sentil netizen.

Mereka menganggap bahwa perubahan pola belanja masyarakat Indonesia saat ini seharusnya dijadikan peluang bagi para pelaku usaha lokal seperti UMKM untuk bertransformasi ke ranah digital dan memenuhi kebutuhan konsumen.

Tentunya, perdebatan ini mencerminkan perubahan dalam perilaku konsumen yang semakin beralih ke belanja online. Oleh karena itu, para pedagang di Tanah Abang dihadapkan pada tantangan baru yang mengharuskan mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan ini.

Mereka perlu mencari solusi kreatif agar tetap bersaing dan mempertahankan pangsa pasar mereka.

Sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat, pemerintah juga diharapkan untuk memberikan solusi yang mendukung kedua pihak, baik pedagang tradisional maupun toko online. Dengan begitu, Tanah Abang dan pedagang di sana dapat terus berkembang dalam era digital yang semakin maju.

Exit mobile version